Pastor Celso ikuti Langkah Berani Suster Ann di Depan Aparat Myanmar

Pastor Celso ikuti Langkah Berani Suster Ann di Depan Aparat Myanmar

Pater Celso memohon kepada Aparat tidak menembaki demosntran


Setapak rai numbei - #SahabatKatolik – Sehari setelah aksi berani Suster Anne Twang dalam menghadapi aparat keamanan, kini seorang Pastor kembali mengikuti jejaknya di Mynamar. Ia menjadi mediator di sebuah wilayah Katolik di Timur laut Myanmar.

Dia adalah Pastor Celso Ba Shwe, Administrator Keuskupan Loikaw, dengan memakai jubah putihnya, Ia berjalan di depan puluhan personel keamanan yang siap menindak demonstran anti-kudeta di Loikaw, ibu kota negara bagian Kayah, pada 9 Maret lalu.

Ketika polisi memerintahkan pengunjuk rasa untuk membubarkan melalui pengeras suara, Pastor Celso memohon kepada mereka untuk tidak membahayakan warga sipil yang tidak bersenjata.

“Tolong, saya memohon kepada Anda untuk tidak memberikan kerugian,” katanya kepada satu petugas polisi.

Permintaan Imam, bagaimanapun, diabaikan oleh personel keamanan dan para aparat mulai membubarkan demonstran dengan peluru karet dan gas air mata, yang menyebabkan beberapa orang luka.

Mediasi Pastor Ba Shwe mengikuti terinspirasi dari tindakan Suster Ann Rose Nu Tawng dari Myitkyina, negara bagian Kachin, yang berlutut di jalan dan memohon kepada pasukan keamanan untuk tidak menembak para demonstran pada 28 Feb dan 8 Maret.

Pastor Celso Ba Shwe adalah Administrator Apostolik Keuskupan Loikaw, yang bertugas sejak 21 Desember setelah Uskup Stephen Tjephe berpulang pada 16 Desember 2020.

Umat Katolik setempat pun memuji tindakan berani Imam itu dan mengutuk pasukan keamanan yang mengabaikan permohonannya.

“Saya bangga menjadi seorang Katolik karena kami memiliki imam dan biarawati yang berani berdiri untuk rakyat,“.

“Seperti tindakan berani Imam, saya ingin melihat seorang Kardinal dan Uskup melakukan gerakan yang sama di Keuskupan masing-masing,” kata komentar lainnya.

Para Imam, Biarawati, dan Seminaris di Loikaw telah menyatakan solidaritas mereka dengan rakyat Myanmar sejak demonstran anti-kudeta turun ke jalan-jalan secara nasional menyusul kudeta pada awal Februari.

Mereka juga berdemo dan berdoa untuk perdamaian di negara itu pada awal Februari. Negara Kayah dianggap sebagai daerah Katolik di negara mayoritas Buddha dan kelompok etnis seperti Kayah. Di daerah tersebut terdapat sekitar 90.000 umat Katolik dari total populasi 355.000 jiwa penduduk Kayah.

Diterjemahkan dari Uca News


Lihat Juga: 

7 Fakta Menarik Jalan Salib Yang Perlu Diketahui Orang Katholik

Suster Anne Ross Yang Berani Mati Demi Membela Pengunjuk Rasa di Myanmar

Paus Fransiskus Meminta 317 Siswi Yang Diculik di Negiria Dibebaskan

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama