Sejak Kecil Jaga Gereja, Aksi Heroik Cosmos Sekuriti Gereja Katedral Cegat 'Pengantin' Bom Bunuh Diri Tuai Pujian

Sejak Kecil Jaga Gereja, Aksi Heroik Cosmos Sekuriti Gereja Katedral Cegat 'Pengantin' Bom Bunuh Diri Tuai Pujian



Setapak rai numbei - -  MAKASSAR - Petugas kemanan atau sekuriti Gereja Katedral Makassar, bernama Cosmos yang mencegat ‘pengantin’ atau pelaku bom bunuh diri di depan gereja tempatnya bertugas, menuai pujian warganet. 

Bagaimana tidak, Cosmos melakukan aksi heroik dengan menghentikan gerak dua pelaku yang berboncengan pakai motor agar tidak masuk dalam gereja. Sayangnya, saat dicegat, bom meledak. Cosmos dan 19 orang lainnya pun terluka.

Karena aksinya itu, sejumlah warganet atau netizen memberi apresiasi atas keberaniannya. 

Foto Cosmos pun beredar di media sosial, pasca-ledakan, dengan ditambahkan kata-kata pujian. Dalam foto, terlihat sejumlah luka di tubuh Cosmos.

Fotonya diunggah oleh pengguna Instagram, @cetul.22. "Andai bapak berkaos hijau ini tidak menahan teroris pembom bunuh diri masuk ke dalam Gereja Katedral Makassar, tidak dapat dibayangkan berapa korban jiwa yang terjadi," tulisnya.

"Bapak Penyelamat ini telah menyelamatkan banyak nyawa orang," sambugnya.

Atas unggahan itu, sejumlah netizen memberikan komentar yang positif. Cosmos patut mendapat apresiasi atas aksi heroiknya.

"Layak diberikan apresiasi oleh pemerintah karena telah mencegah teroris masuk ke dalam gereja," tulis pengguna @buser__bujangserem pada kolom komentar.

Sejak Kecil Jaga Gereja, Aksi Heroik Kosmos Tuai Pujian Kapolri

Kosmos, 52 tahun, jadi perbincangan hangat usai insiden bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3). Bahkan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun ikut memuji pria tersebut.

NAMA Kosmos, 52 tahun, jadi perbincangan hangat usai insiden bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3). Bahkan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun ikut memuji pria tersebut.

Kosmos mendapat pujian dari Sigit karena aksi heroiknya sehingga menyelamatkan banyak jemaat dari ledakan bom bunuh diri. Kosmos sempat mencegat para pelaku di gerbang saat hendak masuk ke gereja.

Menurut Pastur Kepala Gereja Katedral, Wilhelmus Tulak, Kosmos merupakan penjaga Gereja Katedral sejak kecil. Posisinya sebagai penjaga gereja ini adalah warisan oleh orang tuanya.

“Dia sejak kecil bersama bapaknya di sini (gereja). Jadi setiap harinya, kecuali Selasa tidak datang di Gereja. Pagi dia kerja di tata usaha sekolah, sore jam 4 sampai jam 8 berada di Gereja,” kata Wilhelmus, Senin (29/3) dikutip KORAN SERUYA dari kumparan.com.

Dikatan Wilhelmus, Kosmos sebenarnya bukan satpam resmi di Gereja Katedral. Ia hanyalah seorang relawan yang menjaga gereja. Selain menjaga gereja, dia selama ini juga bertugas untuk menjaga kendaraan para jemaat.

“Dia masuk dalam pengamanan gereja secara pribadi. Jadi bukan satpam. Kalau Satpam resmi itu ada tiga orang. Kalau dia dalam tanda petik relawan gereja. Jadi dia sejak kecil sudah menjaga di gereja,”ucap dia.

Kosmos dikenal sebagai orang yang rajin dan bertanggung jawab. Kosmos sangat loyal. Sehingga, dia rela mempertaruhkan nyawanya demi menjaga gereja Katedral.

“Orangnya sangat loyal, karena hidupnya sudah ada di gereja dengan bapaknya,” sambungnya.

Terkait aksi heroik Kosmos, Wilhelmus mengaku sangat terkejut. Karena Kosmos bisa selamat dalam ledakan bom tersebut. Apalagi ledakan bom ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia. Kejadian itu, kata dia, adalah keajaiban.

“Ini saya tidak bisa jelaskan, kenapa tidak mengalami luka serius ataupun bahkan kenapa bisa selamat. Saya katakakan, ini adalah keajaiban. Mana mungkin ledakan yang sangat luar biasa itu, kenapa dia bisa selamat,”imbuhnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan rasa terima kasih kepada seorang satpam Katedral Makassar bernama Kosmos (52). Aksi heroik Kosmos telah menyelamatkan banyak jemaat dari ledakan bom.

“(Tindakannya) telah menyelamatkan masyarakat dan jemaat lain. Kami merasa prihatin sekarang sedang dirawat di rumah sakit polri karena lukanya dan semoga lekas sembuh,” tutur Sigit. (***)

Lihat Video:





Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama