Pasalnya, pelaku
melakukan aksinya saat momen menjelang Paskah, hari suci bagi umat Kristiani
dan dilakukan di gereja Katolik tertua dan terbesar di Makassar.
Pasangan suami istri
berinisial L (suami) yang kemudian diketahui bernama Lukman dan YSF (istri),
melakukan serangan bom bunuh diri.
Berikut adalah
fakta-fakta yang dilakukan Pasutri tersebut yang ternyata masih muda belia,
generasi milenial, kelahiran 1995. Gara-gara Pasutri ini, 20 warga
terluka.
Informasi ini
dirangkum Setapak Rai Numbei dari berbagai informan terpercaya.
Waktu itu Lukman
membonceng istrinya YSF dan melakukan penyerangan bom bunuh diri di Gereja
Katedral Jalan Kajalolido dekat lapangan Karebosi, Makassar, Minggu (28/3)
pukul 10.28 WITA. Saat itu, misa di Gereja telah selesai, dan bersiap untuk
misa dengan jemaat selanjutnya.
Berikut adalah 11 fakta
mengenai Pasutri Pengebom tersebut:
1. Domisili Pelaku
Lukman dan istrinya
(YSF) bermukim di rumah kontrakan di Jalan Tinumbu I Lorong 132 Kelurahan Bunga
Ejaya, Kecamatan Bontoala, Makassar. Mereka berdua berdomisili di Ibu Kota
Sulawesi Selatan, Makassar. Kota ini jugalah yang menjadi lokasi sasaran aksi
teror mereka berdua.
Pelaku bom bunuh diri, diketahui bernama Lukman warga yang mengontrak rumah di Jalan Tinumbu Makassar |
2. Generasi Milenial
Kedua pelaku termasuk
generasi milienial. Lukman dan YSF sama-sama kelahiran pertengahan ’90-an.
Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menyebut sepasang generasi muda
ini terpapar radikalisme.
“Karena teridentifikasi
pelaku kelahiran tahun 1995, jadi inisialnya L dengan istrinya adalah termasuk
tentunya kalangan milenial yang sudah menjadi ciri khas korban dari propaganda
jaringan teroris,” di Makassar, Senin (29/3/2021).
3. Jualan makanan online
Lukman dan YSF
sama-sama berjualan makanan. Fakta ini terungkap dari keterangan ibunda dari
YSF.
“(Kesehariannya) jual
online, makanan. Itu suaminya yang antar (pesanan makanan),” kata EM (ibu).
Namun demikian YSF, menurut keterangan polisi, juga merupakan pegawai swasta
mengutip detikcom.
4. Ikut JAD Kajian di Villa Mutiara
Kapolri Jenderal Listyo
Sigit Prabowo menjelaskan bahwa pasutri ini ikut dalam jaringan Jamaah Ansharut
Daulah (JAD), kelompok terorisme, di Villa Mutiara Cluster Biru, Jalan
Boulevard, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, kota Makassar.
“Masing-masing perannya
bersama dengan L dan YSM, mereka ada dalam satu kelompok Kajian Villa Mutiara
namanya,” sebut Sigit di Mapolda Sulsel, Senin (29/3).
5. Pengantin baru, dinikahkan
teroris
Dua pelaku bom bunuh
diri itu tergolong sebagai pengantin baru. Usia pernikahan mereka baru satu
semester. Mereka dinikahkan tersangka teroris lain bernama Risaldi, sosok yang
ditangkap pada Januari 2021 dan terkait aksi pemboman di Gerjea di Jolo, Filipina,
pada 2018.
“Saudara Lukman dan YSF
ini beberapa bulan yang lalu, tepatnya 6 bulan lalu, dinikahkan oleh Risaldi,”
kata Jenderal Sigit.
6. Ibunda jarang bertemu YSF
YSF, istri dari L,
mempunyai ibu yang berinisial EM. Sang ibu sudah jarang bertemu putrinya sejak
putrinya itu menikah dengan Lukman.
“Jadi jarang ketemu
selama sudah menikah. Biasa ji datang di rumah tapi jarang,” kata EM.
7. Tanda tanya kehamilan
Perkara hamil atau
tidaknya YSF si istri Lukman memang belum pasti, namun tanda tanya kehamilan menjadi
asumsi yang faktual. Soalnya, asumsi ini juga diperbincangkan oleh orang yang
pernah berinteraksi dengan Lukman.
“Ya ada 2 informasi.
Ada yang bilang mengandung atau hamil, ada yang bilang nggak,” ujar Ketua RT di
Kecamatan Bontoala, Nuraeni, saat dimintai konfirmasi wartawan di Makassar,
Senin (29/3).
“Keluarganya katanya
hamil. Tantenya ada yang bilang hamil 4 bulan katanya. Tapi dari orang tuanya
katanya tidak ji (hamil),” katanya.
8. Bikin bom via tutorial online
Pasutri ini, L dan YSF
bisa bikin bom berkat teknologi internet. Mereka mengakses tutorial membuat
benda berbahaya itu. Pelatihnya juga dari mancanegara.
“Ada informasi ini juga
berkaitan dengan online training di media sosial yang dikembangkan oleh mereka.
Jadi mereka mengembangkan tata cara pembuatan bahan peledak,” ujar Kepala BNPT
Irjen Boy Rafli Amar.
9. Dibelikan bahan peledak oleh JAD
JAD memang organisasi
teroris nan berbahaya. Kelompok hitam inilah yang membelikan bahan peledak
untuk L dan YSF.
“Dan juga berperan
membeli bahan yang akan digunakan sebagai alat untuk melakukan bom bunuh diri,”
kata Kapolri Jenderal Sigit.
10. Surat wasiat
Sebelum melakukan bom
bunuh diri itu, Lukman sempat meninggalkan surat wasiat kepada orang tuanya.
Hal ini diungakpkan oleh Kapolri Jenderal Sigit.
“Isinya mengatakan
bahwa yang bersangkutan berpamitan dan siap mati syahid,” kata Jenderal Sigit.
11. Bakal dikubur di Maros
Ketua RT di tempat L
dan YSF mengontrak, Nuraeni, mengatakan pengantin teroris itu akan dikebumikan
di Kabupaten Maros, Sulsel. Saat ini orang tua YSF tengah berada di Maros.
Adanya informasi ini merupakan fakta, terlepas apakah rencana pemakaman ini
akan terealisasi atau tidak.
“Karena langsung
dimakamkan di sana, nggak dibawa ke sini. Dua-duanya (Lukman dan YSF dimakamkan
di Maros), kan kampung suaminya itu,” tutur Nuraeni, ketua RT.
(*)
Budaya Haknanakan (Konsep Ekskatalogis) Suku Mamulak Kampung, Kabupaten Malaka
Tidak Ada Virus Corona di Tanzania, Realitas Semu Yang Dibuat Magufuli