Gereja St. Theresa Point First dibakar Seorang Pria usai Misa Paskah

Gereja St. Theresa Point First dibakar Seorang Pria usai Misa Paskah



Setapak rai numbei --- Hanya beberapa jam setelah Misa Minggu Paskah (4/4/2021), satu-satunya Gereja di negara bagian St. Theresa Point First di Manitoba Utara, Kanada hangus terbakar. Kebakaran ini dilakukan oleh ulah seorang pria berusia 32 tahun. Pria tersebut dikenal mengalami gangguan kesehatan mental akibat mengonsumsi obat-obat terlarang.

“ Kami adalah komunitas yang memaafkan, dan saya tahu bahwa beberapa orang telah berjuang dengan barang seludupan (narkoba) di daerah kami, dan orang ini (pelaku) adalah salah satunya,” kata Marie Wood, selaku Kepala Gereja St. Theresa Point First.

Dilansir Winnigpeg Free Pres, Kepala Gereja Marie A. Wood mengatakan, kobaran api menyala sekitar satu jam setelah misa di Gereja. Kobaran api itu berasal dari pintu masuk Gereja.

 “ Syukurlah, tidak ada yang terluka karena semua umat sudah pergi saat Misa usai. Tetapi, bagi kami di sini yang merupakan 99 persen Katolik, sangat kehilangan, karena Gereja ini adalah satu-satunya tempat ibadah bagi kami. Tidak ada yang tersisa di sana lagi. Itu benar-benar memilukan, terutama karena itu terjadi pada Paskah,” tuturnya.

Umat yang menyaksikan hanya bisa pasrah dan menangis melihat Gereja mereka terbakar habis. Banyak umat merasakan kesedihan karena ternyata lonceng minggu Paskah menjadi yang terakhir mereka dengarkan.

Sementara itu, Pastor Victor Ferdinand, selaku gembala di Gereja tersebut menguatkan seluruh umat yang merasakan kesedihan. Ia berdoa supaya seluruh umat di situ memperoleh keselamatan.


Lihat Juga:

Indahnya Toleransi, Potret Banjir Kudus

Ini Alasan Mengapa Paus Bertandang Fransiskus

Jaringan Xl Axiata Terganggu Pasca Banjir Bandang di NTT


Galang Dana

Selama setahun terakhir, umat bahu membahu dalam upaya penggalanan dana untuk mencoba dan membangun gereja baru.

“ Yang satu ini (gereja yang terbakar) memiliki banyak masalah struktural dan pipa. Sehingga perlu perbaikan, tetapi sekarang kita hanya melihat puing-puingnya saja”.

Atas peristiwa ini, umat dan masyarakat setempat berencana untuk bekerja sama memulihkan dampak bencana tersebut. Upaya penggalangan dana pun kembali akan dilakukan.

“ Kami selalu memiliki keyakinan bahwa dibalik hal tersebut selalu ada pesan dan alasan kuat untuk bangkit. Yang bisa kami lakukan sekarang adalah mengingat kenangan indah bersama Gereja itu, dan menjadikannya sebagai pegangan di hati untuk bangkit bersama”, tutur Wood.

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama