Ini Renungan dan Doa yang Bisa Didaraskan Selama Sabtu Suci

Ini Renungan dan Doa yang Bisa Didaraskan Selama Sabtu Suci



Setapak rai numbei  - - - Kisah kebangkitan Yesus atau malam Paskah yang dimulai pada Sabtu Suci memang tak mudah untuk dipahami, karena merupakan peristiwa iman yang hanya dapat dipercayai.

Injil Matius menceritakan dengan singkat bagaimana kebangkitan itu disampaikan oleh beberapa wanita: Maria Magdalena dan Maria yang lain. Mereka menjumpai makam kosong.

Gempa bumi yang hebat mendahului peristiwa kebangkitan itu. Malaikat datang ke batu makam itu. Malaikat menyampaikan kepada wanita-wanita itu: “Jangan takut, engkau mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini sebab Ia telah bangkit.”

Para wanita itu ternyata dengan gembira menyampaikan kabar kebangkitan itu kepada para murid Yesus.

Malam Paskah merupakan Perayaan inti iman akan Yesus itu: kebangkitan-nya. Dengan kebangkitan Yesus itu, semua orang yang beriman kepada-Nya diikutsertakan dalam wafat dan kebangkitan-Nya melalui baptisan yang diterimanya.

Kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Liturgi Paskah mengajak kita untuk memperbarui janji baptis kita. Sekaligus mengingatkan kita akan kebangkitan Kristus yang menjadi dasar iman yang membawa hidup baru yang adalah hidup kekal.

Selanjutnya seperti halnya para wanita yang datang ke kubur dan para rasul yang mendengar warta kebangkitan itu, kita pun diajak untuk dengan tidak takut, dan bahkan dengan sukacita mewartakan dan memberikan kesaksian dengan iman akan kebangkitan Kristus itu.

Dengan memperbarui janji baptis, maka setiap orang beriman diingatkan untuk lebih berkomitmen melaksanakan janji baptis dalam kehidupan sehari-hari.

Doa

Ya Tuhan, Engkau tetap setia kepada para rasul, meskipun mereka putus harapan sesudah wafat-Mu, ingatlah akan semua orang, yang tidak mengetahui Kebangkitan-Mu dan hidup tanpa harapan.

Janji

“Kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” — 1 Petrus 1:18-19

Pujian

Jelang Paskah, ada kebiasaan Baptisan dewasa. Ada seorang Kategis berpengalaman mengatakan, “Pertumbuhan Gereja lebih ditentukan adanya Baptis dewasa.”*

*Dirangkum dari berbagai sumber

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama