Wawancara kru KRI Nanggala 402 Serda Setyo Wawan (IG/infokomando) |
Dalam wawancara pada
2019 lalu, Setyo Wawan yang kala itu masih berpangkat Kopda memberikan pesan
mengharukan untuk anak dan istrinya.
Cuplikan wawancara oleh
media TransTV itu diunggah oleh akun Instagram @infokomando.
Setyo yang masuk dalam
daftar manifes awak kapal selam KRI Nanggala 402 itu menyebut para tentara yang
bertugas menyelam harus dianggap sudah mati oleh keluarga.
Pesan tersebut yang
terus ia berikan kepada istri dan anaknya agar bisa merelakan kepergiannya saat
bertugas.
"Di saat suamimu
berangkat tugas melaksanakan operasi kapal selam, kamu anggap suamimu itu sudah
mati," kata Setyo Wawan seperti dikutip Beritahits.id, Senin
(26/4/2021).
Wawancara kru KRI Nanggala 402 Serda Setyo Wawan (IG/infokomando) |
Ia hanya meminta kepada
keluarga yang menantinya di rumah untuk senantiasa memanjatkan doa kepada Sang
Pencipta agar ia diberikan keselamatan dalam bertugas.
"Berdoa saja sama
Allah SWT supaya suamimu ini selalu diberikan keselamatan, kemudahan,
kelancaran dimanapun berada," ungkapnya.
Setyo juga menyampaikan
pesan khusus untuk sang ayah. Ia sudah berhasil melunasi janjinya menjadi
prajurit Angkatan Laut.
"Bapak, saya sudah
memenuhi janji saya. Sekarang saya sudah menjadi prajurit brevet Angkatan Laut,"
ujarnya.
Dalam wawancara
tersebut, Setyo menggambarkan situasi di dalam kapal selam yang cukup sempit.
Selama berada di dalam
kapal selam, para kru kapal tidak bisa berbaring karena tempat yang sempit.
"Kita tidur enggak
bisa, kadang tidur pun harus duduk karena terbatas tempatnya. Lorongnya pun
kecil, untuk dilewati dua orang saja harus bergantian," ungkapnya.
Awal-awal menjadi awak
kapal selam, Setyo sempat merasa jenuh. Sebab, luas kapal selam begitu kecil
dan selalu bertemu dengan orang yan itu-itu saja.
"Ketemu lagi
ketemu lagi. Tapi lama-lama ya jadi bercandaan, akhirnya malah membikin
kekeluargaan itu menjadi lebih erat," tuturnya.
Kapal Terbelah Tiga Bagian
KRI Nanggala 402
telah berhasil ditemukan di kedalaman 838 meter, namun kondisi tubuh kapal
selam terbelah menjadi tiga bagian.
"Dari tempat
tenggelamnya KRI Nanggala berjarak kurang lebih 1.500 yard di selatan pada
kedalaman 838 meter, terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala," kata
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dalam jumpa pers,
Minggu (25/4/2021).
"Jadi di sana KRI
Nanggala terbelah menjadi tiga bagian," lanjut Laksamana Yudo Margono.
Selanjutnya ditunjukkan
pakaian escape suit MK11 yang diambil oleh Remotely Operated Vehicle (ROV) atau
robot dalam air.
"Ini adalah
pakaian escape suit MK11 yang tadi ini diambil oleh ROV MV Swift Rescue.
Pakaian ini sempat keluar kemudian dijepit," kata Laksamana Yudo Margono.
Selain itu ditunjukkan
pula potongan badan kapal. Di antaranya ada bagian kemudi, dan buritan.
Seluruh Awak KRI Nanggala 402 Gugur
Panglima TNI Marsekal
TNI Hadi Tjahjanto sebelumnya menyatakan seluruh awak KRI Nanggala-402
meninggal dunia alias gugur. Hal itu diketahui berdasar bukti-bukti otentik
yang ditemukan.
Bukti-bukti otentik itu
diketahui dari gambar hasil tangkapan kamera dalam air dengan bantuan multibeam
sonar, magnetometer, hingga ROV.
"Berdasarkan
bukti-bukti otentik tersebut, dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala telah
tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," katanya.