Seorang Pastor Paroki di Vietnam alami Kekerasan Fisik

Seorang Pastor Paroki di Vietnam alami Kekerasan Fisik

Ilustrasi


Setapak rai numbei - - - Seorang mantan narapidana tahanan dengan riwayat gangguan mental menyerang seorang pastor dan dua umat di sebuah paroki di dataran tinggi tengah Vietnam. Peristiwa ini terjadi pada pukul 11 pagi waktu setempat, Kamis, (22/4/2021).

Anggota Komunikasi Sosial Keuskupan Kountum, Pastor Thadeus Vo Xuan Son mengumumkan bahwa pastor Yohanes Baptis Tran Quan Truyen ditusuk di bagian perutnya di pastoran paroki.

Sehingga mengalami luka parah di bagian perutnya. Pastor Yohenes diketahui sebagai pastor paroki di daerah tersebut.

Selain pastor Yohanes, satu orang katekis juga terkena serangan. Dia diketahui sehari-hari bekerja di paroki untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat setempat.

Dikutip dari Ucanews, para korban telah mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum di Provinsi Binh Dinh, Vietnam. Atas insiden ini, pastor Thadeus Vo Xuan Son mengajak semua umat untuk berdoa bagi kesembuhan mereka.

Imam Senior

Pastor Truyen adalah salah satu imam senior di Keuskupan Kontum, Vietnam. Ia lahir pada tahun 1951 di Keuskupan Utara Vinh. Tahbisan imamatnya ia terima saat ia berusia 43 tahun. Tepatnya pada tahun 1994 di Keuskupan Kontum.


Lihat Juga:

Tidak Bersalah Kini Pastor Swamy Sakit Keras di Penjara

Sedih, Seorang Pastor dan Enam Suster ditembak Mati Usai Misa di Nigeria

Pastor Simon Petrus, Doktor Pertama dalam bidang Ateisme Moderen


Sementara itu, menurut Nguyen Hung Vy, seperti dilansir Ucanews, mengatakan bahwa polisi telah menahan Tran Trong Ca atas penusukan tersebut.

Menurutnya, Trong Ca (30), mengendarai sebuah van ke kompleks Gereja An Khe. Sebelum melakukan aksinya, ia merusak dua mobil terlebih dahulu, lalu menikam pastor Yohanes Truyen, katekis Tung dan seorang umat yang sedang mengambil air minum dari pastoran paroki.

Mengidap Skizofrenia

Menurut media lokal, pelaku juga pernah  melakukan vandalisme terhadap pintu utama gereja di sana pada tahun 2016. Saat itu dia menambrakkan kendaraanya ke gerbang gereja, menuangkan gas, dan membakarnya sebelum polisi menangkapnya.

Atas perbuatan itu, Ca dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Dua tahun kemudian ia dikirim ke  rumah sakit di Provinsi Binh Dinh untuk menjalani proses pemulihan jiwa, karena mengidap skizofrenia, penyakit mental yang serius. Setahun belakangan diketahui kondisinya kembali kambuh. ***sahabatkatolik.com

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama