Menurut Agus, kakak
ipar Kapten Heri, pihak keluarga tengah ke Kota Surabaya mengunjungi istri dan
ketiga anak Kapten Heri sejak Kamis (22/4/2021) lalu.
Agus tampak sendu. Aura
kesedihan terlihat jelas dari matanya yang memerah. Ketika berbicara soal Kapten
Heri, sesekali dia juga mengusap mata. Seperti menahan air mata agar
tidak tumpah.
Agus mengatakan, Kapten
Heri terakhir pulang ke Magelang pada Hari Raya Natal 2020 lalu. Kapten Heri
memang selalu pulang saban Hari Raya Idul Fitri dan Natal. Pulang dua kali
dalam setahun.
“Selebihnya ya kalau
memang ingin pulang,” tutur Agus yang rumahnya bersebelahan dengan rumah orang
tua mereka.
Kendati jarang pulang,
menurut Agus, Kapten Heri begitu dekat dengan keluarga. Anak kedua dari empat
bersaudara itu bahkan rutin menelepon kakaknya, istri Agus.
Terakhir menelepon,
sekitar dua pekan lalu. Agus menggambarkan karakter Kapten Heri sebagai sosok
yang supel. Dia orang yang senang srawung di lingkungan rumah.
“Pokoknya sangat baik,”
ucapnya singkat.
Agus sedikit tertawa.
Lalu kembali mengusap mata. Kepada wartawan koran ini, Agus juga meminta maaf
karena tidak bisa memberikan banyak informasi terkait KRI Nanggala 402.
Apalagi tentang adik
iparnya. Agus tidak sanggup berbicara banyak. Perasaannya masih sangat kalut.
Kendati demikian, Agus dan keluarganya masih berharap ada kabar baik.
Mereka masih tetap
menunggu. Berharap masih ada mukjizat Tuhan. Berharap para awak kapal bisa
kembali dengan selamat.
“Ya, semoga (ada)
mukjizat,” harapnya. ***ikatolik.net
Kapal Nanggala 402 Terdeteksi di Kedalaman 838 meter, Masyarakat Indonesia Berduka
Ksataria Nanggala (Selamat Jalan Para Syuhada, By. Denny Siregar)