Dalam homilinya, Paus
menekankan bahwa mereka akan berbagi dalam misi Kristus. Ia juga berharap agar
semuanya mencari kedekatan kepada Allah, melalui Uskup, sesama imam, dan umat
Allah dalam pelayanan mereka masing-masing.
Perayaan penahbisan
yang berlangsung pada hari minggu panggilan sedunia ke-58 menandai sukacita
mendalam bagi para imam tertahbis.
Adapun kesembilan imam
berasal dari tiga seminari di Keuskupan Roma. Enam di antaranya berasal dari
Seminari Tinggi Kepausan Roma.
Kemudian dua dari
Seminari Tinggi Mater Redemptoris. Dan satu orang berasal dari Seminari Our
Lady of Divine Love, di mana kandidat menerima formasi spiritual Marian.
Menariknya, dari
sembilan imam baru, dua di antaranya adalah mantan public figure.
Yakni, PastorSamuel Piermarini, yang sebelumnya adalah seorang pemain sepak bola. Ia
sempat mendapat tawaran bermain bersama skuad muda AS.Roma tahun 2010.
Sedangkan Pastor
Ricardo Cendono, sebelum memutuskan pilihannya sekarang, dirinya adalah seorang
sutradara. Salah satu filmnya adalah ‘Regroso a casa’. Film itu pernah
tampil dalam festival film ischia edisi ke-11 tahun 2013.
Seorang Imam Harus Dekat dengan Allah
Sangat penting bagi
para rohaniwan, kata Paus, agar tetap berada di dekat Allah dalam doa.
“ Seorang imam yang
tidak berdoa, secara perlahan dia akan memadamkan api Roh di dalam dirinya”,
ujar Paus.
Bapa Suci menyerukan
kepada para tertahbis untuk melihat diri mereka seorang kolaborator dengan
Uskup mereka. Agar dapat memastikan persatuan di Gereja di mana mereka
bertugas. Ia juga menekankan supaya mereka menghormati imam lain.
“ Saya menyarankan
kepada Anda, jangan pernah berbicara buruk tentang seorang Pastor, saudara
anda. Jika anda memiliki sesutu terhadap yang lain, jadilah seorang pria. Pergi
ke sana, dan katakan padanya secara langsung”.
Tidak hanya kepada
sesama gembala, paus juga mendorong agar membangun dan menjaga hubungan kepada
umat.
Terjemahan dari berita
Chatolic News Agency
Pastor Simon Petrus, Doktor Pertama Dalam Atheisme Terima Penghargaan dari MURI
Sebelum Meninggal Karea Tumor Otak, Teresita Wujudkan Impiannya Menjadi Biarawati