Frater Livinius Esomchi
Nnamani menerima Sakramen Imamat dari tangan Mgr Daniele Libanori, uskup
Auxiliary Roma, Kamis, 1 April 2021. Tahbisan berlangsung di Rumah Sakit
Presidio Sanitario Medica Group Casilino Roma, Italia.
Livinus mengawali perjalanannya menjadi seorang imam di negeri asalnya, Owerri, negara bagian Imo, di Nigeria Tenggara, dengan bergabung ke Ordo Bunda Allah (Order of Mother of God). Kala itu ia baru berusia 20 tahun.
Tak berselang lama
setelah mengikrarkan kaul pertama, Livinus didiagona menderia kanker sel darah
atau leukemia. Lantas, ia harus menjalani pengobatan dan berbagai macam terapi,
sembari terus melanjutkan studi untuk menjadi imam.
Beberapa tahun lalu,
Frater Livinus diberangkatkan ke Roma untuk melanjutkan studi sekaligus
berobat. Ia belajar di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas, dan
mengikrarkan kaul kekal pada September 2020.
Lihat Juga:
Penyanyi Rafael Tan, Masuk Kristen Walaupun Ayah Muslim, Ibunya Budha
Pastor Sithon Akhirnya Setelah Bebas Setelah Setahun Ditahan
Namun, setelah itu
sakit yang ia derita makin berat. Kanker darah itu semakin membuatnya menderita
sehingga ia harus menjalani hari-harinya di rumah sakit.
Foto: religionenlibertad.com |
Karena itu, Frater
Livinus menulis surat kepada Paus Fransiskus untuk meminta persetujuan agar
tahbisan imamat bisa ia terima lebih awal.
Pada 31 Maret 2021,
Paus Fransiskus menyetujui permohonannya. Pastor Livinus ditahbiskan menjadi
imam di usia 31 tahun.
Mgr Daniele Libanori
dalam kotbahnya mengatakan, tahbisan yang ia terima adalah sebuah hadiah
istimewa.
“Allah Bapa ingin mendukungmu sehingga kamu
dapat sepenuhnya menjalani pencobaan yang ini. Sebagai seorang imam, kamu akan
bergabung dengan Yesus untuk membuat tubuhmu menjadi persembahan yang
menyenangkan bagi Tuhan,” katanya, sebagaimana dikutip dari Vaticannews.va (15/4/2021).
Imamat kita, ia
melanjutkan, sungguh mencapai puncaknya ketika bersama dengan roti dan anggur,
kita tahu bagaimana mempersembahkan diri kita sendiri, hal-hal yang telah Tuhan
berikan kepada kita, dan kehidupan kita sendiri.
Sekarang, Pastor
Livinius memulai pelayanan imamatnya di Rumah sakit Casilino, di mana dia
memberkati para dokter dan perawat yang merawatnya dan pasien lainnya setiap
hari.***