Pasalnya, kata dia, lembaran baru pendidikan
Indonesia berarti transformasi.
“Transformasi
yang tetap bersandar pada sejarah bangsa, dan juga keberanian menciptakan
sejarah baru yang gemilang,” kata Nadiem dalam teks
pidato Hardiknas 2 Mei 2021 yang diterima Beritasatu.com, Sabtu
(1/5/2021).
Dalam pidato tersebut, Nadiem juga berharap agar
anak-anak Indonesia menjadi pelajar yang menggenggam teguh falsafah Pancasila,
pelajar yang merdeka sepanjang hayatnya, dan pelajar yang mampu menyongsong
masa depan dengan percaya diri.
“Karenanya, kementerian ini secara konsisten terus
melakukan transformasi pendidikan melalui berbagai terobosan Merdeka Belajar,”
ucapnya.
Lihat Juga:
Ini Tiga Tahap Program Guru Belajar dan Berbagi dari Kemendikbud
Mewajarkan Kemerdekaan Belajar
Potret Bocah Jual Bakpao Keliling, Ditanya Alasan Jualan, Bikin Terharu
Ia menyebutkan, ada 4 upaya perbaikan terus
dikerjakan bersama berbagai elemen masyarakat.
Pertama, perbaikan pada infrastruktur dan teknologi. Kedua,
perbaikan kebijakan, prosedur, dan pendanaan, serta pemberian otonomi lebih
bagi satuan pendidikan. Ketiga, perbaikan kepemimpinan, masyarakat, dan
budaya. Keempat, perbaikan kurikulum, pedagogi, dan asesmen.
“Sejak saya menjabat sampai dengan saat ini,
termasuk pada masa pandemi, 10 episode Merdeka Belajar telah
diluncurkan dan akan masih banyak lagi terobosan-terobosan Merdeka Belajar yang
akan kita lakukan. Transformasi yang bermakna ini kami kerjakan agar segala
sesuatu yang selama ini membuat bangsa ini hanya berjalan di tempat, dapat
berubah menjadi lompatan-lompatan kemajuan,” papar Nadiem.
Nadiem mengatakan, terobosan-terobosan Merdeka
Belajar betul-betul dapat menyasar seluruh masyarakat, mulai pendidik dan
pelajar dari pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai pendidikan tinggi,
orangtua, para wakil rakyat, pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan,
hingga dunia usaha dan dunia industri, dari Sabang sampai Merauke, Miangas
sampai Pulau Rote.
Sumber: BeritaSatu.com