Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan di perpustakaan Istana Apostolik di Vatikan, 28 April 2021. [Vatican Media/Handout via REUTERS] |
Keputusan itu mengikuti
hukum Kepausan lain Mei lalu di mana Paus Fransiskus memperketat aturan untuk
kontrak pengadaan Vatikan.
Batas 40 euro untuk
hadiah berlaku untuk semua karyawan Vatikan dari tingkat manapun dan keputusan
lainnya untuk manajer, baik pegawai klerikal atau awam, dikutip dari
Reuters, 29 April 2021.
Dekrit Paus juga
memerintahkan manajer harus mengungkapkan laporan keuangannya saat
penunjukan dan setiap dua tahun setelah penunjukan, dan jika mereka telah
menjadi subjek penyelidikan keuangan.
Dekrit juga mengatakan
mereka tidak dapat memanfaatkan negara "surga pajak"
(tax havens) atau memiliki real estat yang diperoleh dengan dana dari
kegiatan ilegal. Otoritas keuangan Vatikan akan mengawasi aturan ini.
Para penandatangan
harus menyatakan bahwa mereka tidak memiliki, bahkan melalui pihak ketiga,
investasi atau saham di perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan yang
berisiko tinggi untuk pencucian uang.
Mereka juga tidak dapat
memiliki saham atau kepentingan lain di perusahaan yang kebijakannya
bertentangan dengan doktrin sosial Gereja. Ini merujuk pada perusahaan farmasi
atau perusahaan yang sangat merusak lingkungan.
Paus Fransiskus mengatakan staf harus mematuhi
peraturan yang diakui internasional dan mengedepankan transparansi bagi mereka
yang memegang peran inti untuk menghindari konflik kepentingan, praktik
patronase, dan korupsi secara umum.
Pada bulan Desember,
Sri Paus mengeluarkan dekrit yang membuat dana amal lebih transparan dan
memperketat kontrol pada Sekretariat Negara, bagian terpenting dari
administrasi Vatikan, setelah skandal atas kesepakatan properti mewah di
London.
Praktik pemberian
hadiah di kalangan imam Katolik menjadi sumber beberapa skandal di Gereja dalam
beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2019,
penyelidikan oleh Gereja AS menemukan Uskup Michael J. Bransfield dari West
Virginia mengirimkan cek pribadi berjumlah lebih dari US$ 350.000 (Rp 5 miliar)
kepada sekitar 140 imam selama lebih dari satu dekade, termasuk dua kardinal
AS.
Ia kemudian menggunakan
dana Gereja lokal untuk mengganti biaya pribadinya. Investigasi menemukan dia
bertanggung jawab atas pelecehan seksual orang dewasa dan catatan keuangan yang
tidak wajar. Uskup Bransfield membantah melakukan kesalahan.
Salah satu kardinal
Vatikan yang menerima hadiah dari Bransfield mengembalikan uang itu dan yang
lainnya mengatakan telah memberikan uang itu untuk badan amal.
Tahun lalu, sebuah
laporan Vatikan terhadap mantan kardinal AS Theodore McCarrick menunjukkan
bahwa dia secara teratur memberikan hadiah uang kepada sesama pastor, termasuk
pejabat Vatikan, selama periode beberapa puluh tahun.
McCarrick dikeluarkan
dari imamat pada 2019 setelah penyelidikan internal Vatikan menemukan dia bersalah atas pelecehan seksual
terhadap anak di bawah umur dan orang dewasa, serta penyalahgunaan wewenang.
Lihat Juga:
Filosofi Alam yang dapat Kamu Gunakan dalam Dunia Kerja
Inspirasi Kehidupan dari Petani