Ribuan orang meninggal
dunia dalam satu hari, ritual kremasi bagi jenazah pun dilakukan seadannya
membuat langit kota-kota di India penuh dengan asap duka bersamaan dengan isak
tangis orang-orang yang kehilangan keluarga tercinta mereka.
Serangan ganas badai
tsunami Covid-19 ini tidak pandang bulu. Semua orang termasuk para pelayan
Kristus yang bertugas di wilayah misi itu juga terkena dampak serupa.
Di wilayah keuskupan
agung Ranchi, salah satu negara bagian India yang dikenal sebagai kawasan
miskin misalnya terdapat setidaknya tujuh orang imam Katolik yang tengah
berjuang melawan Covid-19 di rumah sakit.
Hal ini disampaikan
secara langsung oleh Uskup Theodore Mascarenhas, uskup pembantu dari keuskupan
agung yang terletak di negara bagian Jharkhand sambil menangis dalam sebuah
wawancaranya dengan Colm Flynn dari kantor berita EWTN News beberapa hari lalu.
Uskup Theodore tidak
kuasa menahan tangisannya saat memberitahukan bahwa tujuh orang imam yang
dirawat di rumah sakit merupakan orang beruntung, sebab ada sekitar tujuh orang
frater lainnya yang terpapar covid-19 namun hanya bisa berbaring di sebuah
rumah lansia di dekat rumah sakit agar dapat mendapat perawatan medis.
Sedih Melihat Kondisi Orang Miskin di India
Uskup Theodore pada
kesempatan itu juga menceritakan bahwa lima hari sebelumnya, mereka kehilangan
seorang pastor muda berusia tiga puluh tahun yang baru setahun berkarya setelah
ditahbiskan tahun lalu.
Hal yang membuatnya
merasa sangat tersakiti adalah ketika almarhum berjuang dengan para pastor muda
lainnya agar bisa tetap hidup dengan memberinya air kelapa hingga akhirnya
meninggal dunia.
Lihat Juga:
Berhasil Taklukan Pandemi, Singapura Jadi Negara Paling Aman Covid 19
Kabar Corona Dunia: Hasil Nyata Vaksinisasi AS, Kematian di India Tembus 200 Ribu
4 Pilar Penting Pemulihan Ekonomi di tengah Pandemi Covid 19
Sementara itu, duka
yang cukup mendalam juga dialami oleh Keuskupan Dumka yang terletak di negara
bagian Jharkhand. Mereka kehilangan lima orang imam dalam waktu sepuluh hari
karena terpapar Covid-19.
Uskup Theodore terlepas
dari rasa kehilangannya atas imam-imam itu, ia juga sangat sedih dan menangis
ketika mengingat begitu banyak orang miskin di India yang berjuang mati-matian
melawan Covid-19 di tengah keterbatasan mereka.
Dalam kondisi tersebut,
mereka menurutnya bahkan tidak bisa membayangkan agar segera mendapat perawatan
yang layak di rumah sakit karena masalah ekonomi.
Ribuan Orang Meninggal Dunia
Adapun jumlah kematian
resmi virus korona India melampaui 200.000 pada 28 April 2021 setelah 3.293
orang meninggal karena COVID-19 dalam 24 jam.
Negara yang berpenduduk
1,3 miliar orang itu mencatat lebih dari 300.000 kasus baru setiap hari selama
sepekan terakhir.
Banyak yang percaya
bahwa tingkat infeksi dan kematian yang sebenarnya mungkin lebih tinggi
daripada yang ditunjukkan statistik resmi.
Media India telah
melaporkan bahwa setidaknya 14 imam Katolik meninggal karena COVID-19 di India
antara 20 April dan 23 April, dan lima imam Katolik meninggal dalam 24 jam di
negara bagian barat Gujarat pada 17 April.
Juru bicara Organisasi
Kesehatan Dunia Tarik Jasarevic mengatakan bahwa tingkat penularan yang lebih
tinggi dapat disebabkan oleh varian COVID-19 baru yang ditemukan di
India.
Tingkat kematian sangat
tinggi di beberapa bagian India, seperti Delhi, sehingga krematorium kehabisan
ruangan untuk mereka.