Mongol
menyebutkan, hingga kini Local Satanic Church atau Gereja Setan lokal di
Indonesia masih ada, beberapa di antaranya ada di Jakarta, yakni Tanah Abang,
Kelapa Gading, dan Pondok Indah.
Sebagi
Jenderal Besar Gereja Setan wilayah Asia, Mongol pun banyak menceritakan
pengalamannya dalam podcast berdurasi 44 menit tersebut.
Melansir
dari berbagai sumber, Mongol memberikan kesaksiannya selama menjadi pentolan
Gereja Setan.
Dalam
kesaksiannya, Mongol mengupas tuntas tentang Gereja Setan, mulai dari cara perekrutan
anggota hingga rahasia-rahasia kelam yang ada di balik Gereja Setan.
Mongol
menceritakan bahwa tak sedikit selebritis papan atas dunia yang menjadi
pengikut satanisme.
Selain
itu, ia juga membeberkan bahwa Gereja Setan mendapatkan donasi dari profit
penjualan banyak produk-produk yang dipakai oleh masyarakat sehari-hari.
Dalam
kesaksiannya, Mongol menuturkan bahwa ritual yang dilakukan oleh Gereja Setan
mengikuti gaya ibadah dalam Gereja Kristen Karismatik Pantekosta.
Simak
di bawah ini 4 ritual Gereja Setan yang bisa membuat bulu kuduk berdiri.
1. Praise and Worship
Layaknya
di gereja Kristen lainnya, terdapat ibadah praise and worship di Gereja Setan.
Bedanya,
Gereja Setan tidak menyembah atau melakukan praise and worship kepada Setan
ataupun Lucifer, melainkan melakukan penghujatan kepada Tuhan.
Dalam
ritual ini, kerap digunakan lagu-lagu rock dan metal seperti Sympathy for the
Devil milik The Rolling Stones.
Lagu-lagu
tersebut banyak digandrungi oleh anak-anak muda tanpa diketahui makna asli dari
lagu tersebut.
2. Pembacaan Firman
Masih
mengikuti tata cara ibadah gereja Kristen, Gereja Setan juga memiliki ritual
pembacaan firman.
Bedanya,
jika di gereja Kristen menggunakan Alkitab atau Holy Bible, makan Gereja Setan
menggunakan Satanic Bible.
"Satanic
Bible adalah kebalikan dari Alkitab," tutur Mongol dalam kesaksiannya.
Dalam
setiap pembacaan Satanic Bible, lanjut Mongol, selalu ditekankan tentang
prinsip mesias.
Jika
umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah mesias, maka pengikut Satanisme
menyakini bahwa mesias mereka adalah Lucifer.
Prinsip
Trinitas yang dianut oleh Gereja Setan pun berbeda, yakni Lucifer, Anti-Christ
(Dajjal), dan Nabi-Nabi Palsu.
3. Perjamuan Kudus
Jika
dalam ibadah Kristen menyediakan anggur dan roti sebagai perjamuan kudus, maka
Gereja Setan menempuh jalur yang jauh lebih ekstrem.
Gereja
Setan menyajikan darah bayi yang dicampur dengan holy water sebagai minuman dan
bagian tubuh janin manusia sebagai jamuan makan.
Janin
manusia yang dipakai adalah janin bayi korban aborsi yang didapat dari
klink-klinik aborsi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.
Ritual
perjamuan kudus biasanya akan diiringi oleh lagu Imagine dari John Lennon.
4. Ritual Santap Kasih Bersama
Dari
seluruh ritual yang ada, ritual inilah yang menjadi ritual penutup dalam
peribadatan Gereja Setan.
Jika
di gereja Kristen santap kasih bersama merupakan acara makan-makan bersama,
berbeda lagi di Gereja Setan.
Ritual
santap kasih bersama di Gereja Setan adalah pesta seks alias seks bebas yang
dilakukan oleh sesama anggotanya tanpa halangan apapun.
Pimpinan
Gereja Setan berhak memilih untuk berhubungan seks dengan siapa pada saat
ritual, baik laki-laki maupun perempuan.