Ikrar sumpah pemuda yang kita kenal sekarang ini
merupakan hasil keputusan Pemuda-Pemudi dalam Kongres Pemuda II yang
dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Kongres ini digelar karena
Kongres Pemuda I yang dilaksanakan di Batavia apda tanggal 30 April sampai 2
Mei 1926 tidak membuahkan hasil.
Lahirnya sumpah pemuda digagas oleh pelajar-pelajar
Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan
dihadiri oleh berbagai organisasi pemuda. Kongres ini digelar dalam tiga rapat.
Pertama,
Sabtu, 27 Oktober 1928 di gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan
Banteng. Moehammad Jamin merumuskan lima faktor yang dapat memperkuat
persatuan yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan dan
kemauan.
Kedua,
Minggu, 28 Oktober 1928 di gedung Oost-Java Bioscoop. Dalam rapat ini dibahas
tentang pendidikan. Hasil rapatmenyepakati bahwa setiap anak harus mendapat
pendidikan kebangsaan. Selain itu, anak juga harus mendapat pendidikan yang
seimbangdi sekolah dan di rumah.
Ketiga,
Minggu, 28 Oktober 1928 di gedung Indonesische Clubhuis Kramat yang sekarang
diabadikan sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Pada rapat ketiga inilah dirumuskan
hasil kongres yang kita kenal sebagai ikrar Sumpah Pemuda.
Dari tahun 1928 hingga 2021, kini usia Sumpah Pemuda
93 tahun. Usia yang hampir satu abad lamanya. Tentunya tidak sedikit pengalaman
baik dan buruk ditorehkan dalam perjalanan kehidupan Sumpah Pemuda. Tetapi
semangatnya tetap menyala tanpa pernah padam.
Untuk memperingati Sumpah Pemuda hari ini, saya akan
mengutip satu ayat Alkitab dali Lukas 7:14
"Hai anak muda, Aku berkata kepadamu,
bangkitlah!"
Kalimat inilah yang diucapkan oleh Yesus ketika
membangkitkan seorang anak muda yang mati. Walau kita masih hidup, tetapi
kadang kala semangat kita lemah, bahkan "mati". Kita sering nyaman
dengan kenyamanan kita, tanpa berani mengambil resiko untu berbuat yang lebih
baik lagi.
Akibatnya, banyak kita yang hanya bisa menuntut dan
menuntut, meminta dan meminta. Namun apakah kita sudah berbuat untuk bangsa dan
negara kita? Yesus juga mengajar para murid-Nya dalam Matius 22:21
Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan
kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.
Artinya apa? Kita punya kewajiban untuk memberikan
sumbangsih, partisipasi, persembahan, dalam berbagai bentuk yang kita miliki
seperti bakat, pengetahuan, prestrasi dan sebagainya untuk kita berikan kepada
negara dan agama.
Bakti kepada negara harus sama seperti bakti kita
kepada agama. Hidup ini memang untuk kita persembahkan menjadi
"berkat" bagi negara dan agama.
Maka kita harus bangkit kembali. Kita ini
"penggarap-penggarap kebun anggur" (Matius 20:1-16) yang bekerja
untuk membangun bangsa dan negara. Kita bukan orang yang hanya bisa menuntut
dan meminta. Mental pengemis itu harus kita patahkan.
Kita semua diberikan kemampuan untuk bekerja, diberi
kemampuan untuk berpikir, diberi kemampuan untuk berprestasi. Maka marilah kita
mempersembahkan yang terbaik untuk bangsa dan negara kita. Mari bangkit, jangan
tertidur!
"Wahai pemuda, berhenti menyalahkan, berhenti berkeluh kesah, berhenti merengek dan mengemis kepada bangsa lain. Singsingkan lengan bajumu dan cintailah bangsa ini setulus jiwa.
Selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-93 tahun 2021.