Pria berusia 79 tahun itu menjadi terkenal, sebab
dia beberapa kali melarikan diri dari penjara. Dia sempat menjalani
pidana dan bebas, tetapi kasus teranyarnya yakni perdagangan narkoba
internasional harus mengembalikan dia ke penjara, untuk menjalani hukuman 24
tahun.
Polisi menangkap Graziano di sebuah rumah di kota
Desulo di Sardinia, tidak jauh dari Orgosolo Italia. Graziano ditangkap di
tempat ia dibesarkan bersama dengan 10 saudaranya.
Kisah pelarian Mazina begitu terkenal. Sebelum
terjerat di kasus terbarunya, dia dihukum 40 tahun penjara karena sejumlah
kejahatan termasuk percobaan pembunuhan dan penculikan.
Dia beberapa kali kabur saat menjalani hukuman
tersebut. Ya, dia bolak-balik masuk penjara. Artinya, Mazina sukses dalam
sejumlah pelarian, namun polisi juga selalu berhasil menangkapnya kembali.
Dikutip dari AFP, pelarian Mazina yang terkenal
adalah saat dia nekat melompat dari kereta di saat proses transfer tahanan pada
1962. Namun dia berhasil kembali ditangkap.
Di tahun yang sama, dia kembali melarikan diri
dengan saat tengah berada di rumah sakit penjara. Tetapi kembali bisa
ditangkap.
Pelarian lainnya dia lakukan dengan memanjat tembok
penjara setinggi 7,3 meter pada 1966. Kali ini butuh dua tahun pihak kepolisian
untuk menangkap Mesina.
Pada tahun tersebut, New York Times menggambarkan
Mesina sebagai sosok bandit yang paling dicari di Italia. Kisah pelariannya
juga menjadi inspirasi pembuatan film berjudul The Tough and the Mighty atau
dalam bahasa Italia: Barbagia (La società del malessere).
Pelariannya terus berlanjut. Pada 1970, dia bahkan
pernah dilaporkan terpantau tengah menonton pertandingan bola club Cagliari
dengan menyamar sebagai wanita.
Titik balik perjalanan kriminalnya terjadi saat
Mesina memainkan peran kunci dalam pembebasan seorang anak bernama Farouk
Kassam yang diculik. Namun peran dari Mesina dalam pembebasan tersebut belum
terkonfirmasi.
Mengutip dari Harian Repubblica, aksi Mesina ini
berbuah pengampunan hukuman dari Presiden Carlo Azeglio Ciampi pada tahun 2004.
Setelah bebas, dia sempat bekerja sebagai pemandu
wisata. Namun pada 2013, dia ditangkap atas tuduhan mendirikan jaringan
perdagangan narkoba internasional.
Tiga tahun kemudian, grasi yang diberikan presiden
dicabut. Mesina divonis 24 tahun penjara pada 2018. Belum sempat dieksekusi,
dia telah resmi menjadi buronan pada Juli 2020 dan baru berhasil ditangkap pada
18 Desember 2021 kemarin.
Pengacara Mesina mengatakan kepada kantor berita
ANSA bahwa dia kliennya telah menghabiskan 'tahun yang sulit' dalam pelarian,
di mana kedua saudara perempuannya meninggal karena virus corona.
Saat dikonfirmasi mengapa Mesina melarikan diri
tahun lalu, dia mengatakan kepada pengacaranya: "Saya telah menghabiskan
terlalu lama di penjara, lebih dari 45 tahun, dan gagasan untuk kembali ke sana
membuat saya takut".
Namun, apakah ini akan menjadi akhir pelarian
Mesina?