Terlepas dari kabar kematian Laura Anna, dalam
artikel ini akan menjelaskan tentang apa itu kremasi dan tahapan
prosesnya.
Kremasi adalah sebuah proses pembakaran jenazah.
Namun proses kremasi tak
bisa dilakukan sembarangan. Ada sejumlah ketentuan seperti suhu yang dinyalakan
untuk membakar jenazah hingga berapa lama proses itu boleh berlangsung.
Seperti disadur dari berbagai sumber, kremasi
berasal dari bahasa latin "cremo" yang bisa diartikan membakar.
Dengan demikian, kremasi merupakan praktik penghilangan jasad dengan cara
membakarnya. Kremasi biasanya dilakukan dengan api bersuhu 800 derajat celcius
atau lebih.
Tak mengherankan jika setelah kremasi, mayat hanya
berbentuk tulang dan debu. Hasil pembakaran itu kemudian akan digiling agar
menjadi abu halus untuk disimpan di wadah khusus yang biasanya berbentuk guci.
Abu hasil pembakaran akan 20 kali lebih ringan dari berat mayat.
Ilustrasi abu kremasi. (Pixabay/Katja Fissel) |
Setelah proses pembakaran selesai, abu kremasi
biasanya akan didiamkan beberapa hari di rumah keluaga jenazah. Setelah itu abu
akan ditaburkan. Namun, bagian ini tidak berlaku jika jenazah memiliki kasus
penyakit tertentu.
Misalnya, di India atau wilayah-wilayah dengan
tradisi Hindu yang
kuat, abu kremasi akan ditaburkan di sungai yang dianggap suci. Prosesi tabur abu
adalah rangkaian dari prosesi pemakaman. Keluarga yang hadir akan mengenakan
pakaian khusus dan sopan seperti pada saat prosesi-prosesi sebelumnya. Lalu, di
Bali proses kremasi ini dilakukan di sebuah kompleks permakaman yang disebut
setra atau pasetran.
Kremasi juga erat kaitannya dengan kepercayaan
tertentu. Agama-agama timur seperti Hindu dan Buddha yang mempercayai banyak
dewa membolehkan kremasi kendati bertentangan dengan ajaran Islam dan Bahai.
Sementara itu aliran kristen memiliki prinsip
masing-masing dalam memandang kremasi. Pada mulanya, kremasi banyak ditemukan
di masa Romawi dan Yunani dengan hanya meninggalkan 2,4 kg dari total berat
mayat.
Kendati demikian, proses penguburan mayat dengan
cara kremasi ini banyak dipilih orang dengan alasan kepraktisan selama agama
memperbolehkan. Pasalnya kini, lahan permakaman semakin sempit dan mahal,
terutama di kota-kota besar. Kremasi juga dianggap lebih mudah dilakukan
Nah, sekarang sudahkah kalian paham apa itu kremasi? Ataukah
kalian pernah melihat dan mengikuti prosesi pemakaman itu?
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni