Untuk pelaksanaan ritual 'Kendi Nusantara', para
gubernur diminta membawa tanah
dan air dari daerah asalnya masing-masing. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Juru
Bicara Gubernur Kalimantan Timur, HM Syafranuddin.
"Air satu liter dan tanah sekitar 2 kilogram,
nantinya akan disatukan dalam kendi. Kendi Nusantara namanya. Kendinya besar,
saya lihat terbuat dari tembaga," kata Syafranuddin, Sabtu (12/3).
Selanjutnya, ujar dia, tanah dan air tersebut akan
diisikan ke dalam 'Kendi Nusantara' untuk disimpan di titik nol IKN Nusantara.
Tenda berkemah di lokasi IKN. Foto: Dok. Istimewa |
Para gubernur se-Indonesia kemudian mengumpulkan
tanah dan air dari daerah masing-masing. Lokasi pengambilan dipilih berdasarkan
filosofi yang ditetapkan oleh para gubernur tersebut. Berikut daftarnya,
seperti dihimpun dari Antara:
Gubernur Jambi,
Al Aris:
Air diambil dari kolam 'Telago Rajo', Candi Muara
Jambi dan tanah dari pusat Kerajaan Melayu Jambi
Gubernur
Kalimantan Barat, Sutarmidji:
Air dan tanah diambil dari pertemuan sungai Kapuas
dan sungai Landak
Gubernur Jawa
Tengah, Ganjar Pranowo:
Berbeda dengan gubernur lainnya, Ganjar Pranowo
merahasiakan sumber air dan tanah yang dia bawa ke IKN
Gubernur NTT,
Viktor Laiskodat:
Air dan tanah dikumpulkan dari berbagai lokasi oleh
para bupati dan walikota se-NTT
Gubernur
Kalimantan Utara, Zainal A. Paliwang:
Tanah diambil dari Kesultanan Bulungan, sedangkan
air dari sungai Kayan
Gubernur
Kepulauan Riau, Ansar Ahmad:
Air dan tanah diambil dari Pulau Penyengat,
Tanjungpinang
Gubernur DKI
Jakarta, Anies Anies Baswedan:
Tanah diambil dari kampung Akuarium, Jakarta Utara
Gubernur NTB,
Zulkieflimansyah:
Tanah diambil dari gunung Tambora, sedangkan air
dari Narmada
Gubernur Jabar, Ridwan
Kamil:
Tanah dan air diambil dari 27 kabupaten/kota di Jawa
Barat
Gubernur
Bengkulu, Rohodin Mersyah:
Tanah diambil dari Balai Raya Semarak dan air diambil dari Danau Dendam tak
Sudah, serta dari Rumah Pengasingan Bung Karno
Sumber: kumparan.com