Pembalap Ducati Lenovo Fransesco Bagnaia (kanan) berjalan menyusuri trek di Sirkuit Mandalika, Lombok, 17 Maret 2022. (Foto: Beritasatu/Yudha Baskoro) |
Yang sering dikutip
sebagai pemilik atau pengelola Sirkuit Mandalika adalah MGPA dan ITDC, tetapi
kenapa Pertamina malah disematkan dalam nama resmi sirkuit dan bahkan nama
grand prix MotoGP di Indonesia?
Direktur Utama
Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria membantu menjelaskan
keterkaitan tiga entitas tersebut di Sirkuit Mandalika.
Menurut Priandhi,
sirkuit ini berada dalam lahan kawasan ekonomi khusus (KEK) yang dimiliki oleh
Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Mandalika, yaitu badan usaha
milik negara di bawah holding Aviata atau aviasi dan pariwisata.
“ITDC selaku pengelola
kawasan ekonomi khusus ini memiliki lahan yang kemudian dibuat menjadi sirkuit
balap. Sirkuit ini dialihkan kepada MGPA untuk menjadi pelaksana lomba dan
pengelola sirkuit,” kata Priandhi dalam wawancara khusus dengan Beritasatu.com di
sela perhelatan MotoGP, Minggu (20/3/2022).
“Jadi MGPA sebagai
pengelola sirkuit di dalamnya ada race control, ada marshal, dan
berbagai perangkat lainnya,” imbuhnya.
Lalu bagaimana dengan
penambahan nama Pertamina?
“Khusus untuk tahun ini
kami bekerja sama dengan Pertamina, yang memberi branding dan
mensponsori sirkuit ini, sehingga sirkuit ini kita namakan Pertamina Mandalika
International Street Circuit untuk tahun 2022,” jelas Priandhi.
“Demikian juga dengan
ajang MotoGP, Pertamina tertarik untuk mensponsori ajang balap MotoGP karena
kepentingan produk mereka -- ada fuel, ada oli – sehingga ajang balap
MotoGP untuk tahun 2022 dinamakan Pertamina Grand Prix of Indonesia,” paparnya.
Dari penjelasan
Priandhi ini bisa disimpulkan bahwa Sirkuit Mandalika dimiliki oleh ITDC,
dikelola oleh MGPA, dan disewa oleh Pertamina.
Dari kiri: Dirut MGPA Priandhi Satria, Dirut ITDC Abdulbar M. Mansoer,dan Wadirut MGPA Cahyadi Wanda. (M Defrizal) |
Sebetulnya wajar jika
media atau masyarakat sering salah kaprah soal peran tiga entitas itu dalam
pengelolaan sirkuit, karena baik ITDC, MGPA, maupun Pertamina berada dalam satu
struktur komando, yaitu Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang dipimpin
Erick Thohir.
Terlepas dari kerumitan
identitas, Sirkuit Mandalika sudah terbukti sebagai sirkuit kelas dunia dengan
homologasi grade A dari badan penyelenggara balap sepeda motor dunia
atau FIM dan sudah sukses menggelar ajang MotoGP dan Superbike hanya dalam
waktu empat bulan.
"Ini
merupakan achievement besar sekali di Indonesia setelah lama kita
tidak ada grand prix, setelah berpuluh-puluh tahun. Kita musti bangga
juga," kata Priandhi soal homologasi FIM trsebut.
"Ajang balap
MotoGP ini bisa memperkenalkan Indonesia di dunia internasional,"
tegasnya.
***
Sumber: BeritaSatu.com