Rusia Resmi Hengkang dari Stasiun Luar Angkasa ISS, Kenapa?

Rusia Resmi Hengkang dari Stasiun Luar Angkasa ISS, Kenapa?

Stasiun luar angkasa ISS difoto dari kapsul Dragon SpaceX. Foto: NASA


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk Numbei)Badan antariksa Rusia, Roscosmos, resmi mengumumkan bahwa mereka tidak lagi bekerja sama dengan mitra global menjadi peneliti di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Hal itu diungkap oleh Roscosmos dalam akun Twitternya.

 “Kami tidak akan bekerja sama dengan Jerman dalam eksperimen di ISS,” tulis Roscosmos.

Dengan begitu, Rusia mendeklarasikan diri hengkang dari ISS dan akan melakukan penelitian secara independen. Saat ini ISS sendiri diisi oleh astronaut dari berbagai negara untuk melakukan penelitian antariksa, terdiri dari Rusia, Amerika, dan Jerman. Namun, konflik Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan membuat hubungan Rusia dengan negara Barat memburuk.

Awalnya, NASA berharap masih bisa bekerja sama dengan Roscosmos dan tetap optimis operasional di ISS dapat berjalan seperti biasa. Tapi karena hubungan Rusia dan Uni Eropa-AS memanas, membuat badan antariksa ini curiga satu sama lain.

Astronaut sedang melakukan aksi olahraga di Stasiun Luar Angkasa dalam rangka memeriahkan Olimpiade Tokyo 2020. Foto: ESA/Thomas Pesquet


ISS juga rencananya akan beroperasi hingga 2024. Bahkan, NASA berniat untuk memperpanjang proyek hingga 2030. Sekali lagi, proyek penelitian ini membutuhkan dukungan semua pihak, dan keluarnya Rusia dari kerja sama kemungkinan besar akan menggagalkan rencana tersebut.


 “Roscosmos memiliki izin dari pemerintah untuk mengoperasikan ISS hingga 2024. Dan dalam kondisi saat ini, masalah perpanjangan perjanjian membuat kami skeptis,” kata badan antariksa Rusia sebagaimana dikutip IFL Science.

Program luar angkasa Rusia akan disesuaikan dengan latar belakang sanksi, prioritasnya adalah pembuatan satelit untuk kepentingan pertahanan.”

- Badan Antariksa Rusia -

Pernyataan ini dibuat menyusul sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan negara-negara lain untuk Rusia. Bagaimanapun, peran Rusia di ISS sangatlah besar, salah satunya adalah menjadi negara yang mengirim pasokan mesin RD-181 guna menggerakan roket Antares yang digunakan NASA untuk menerbangkan kargo hingga membawa ISS dengan aman ke Bumi setelah tidak digunakan lagi.

“Dengan situasi seperti ini, kami tidak dapat memasok Amerika Serikat dengan mesin roket terbaik kami,” kata Rogozin. “Biarkan mereka terbang dengan sesuatu yang lain yang tidak kita ketahui.”

 

***
Sumber: kumparan.com






Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama