Ilsutrasi perayaan Paskah di Gereja Katedral Jakarta. Foto: Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto |
Di Paroki St Arnoldus Janssen Waikomo, Dekenat Lembata, Keuskupan Larantuka,
perayaan Misa Kamis Putih dilakukan dalam dua kali Misa. Misa Pertama
dilaksanakan pada pukul 17.00 Wita. Sedangkan misa kedua pada pukul 20.00 Wita.
Pater Emanuel Wero yang memimpin perayaan misa Pertama di Gereja St Arnoldus
Janssen Waikomo, menjelaskan, menyambut hari raya Paskah, umat Katolik
menjalani Tri Doom atau tiga hari Suci.
"Hari ini untuk
memulai Tri Hari Suci, atau Tridoom persiapan Paskah atau dikenal dengan
Perayaan perjamuan malam terakhir. Kamis putih, semua putih, melambangkan
kesucian kasih," ujar Pater Eman Wero.
Ia menjelaskan, secara istimewa, umat Katolik akan mengenang beberapa hal
penting, pertama tentang pertama kali Sakramen Ekaristi itu di tetapkan Yesus.
"Yesus menetapkan sakramen Ekaristi pada malam perjamuan terakhirnya
bersama para murid, dimana dia memberi dirinya, tubuhnya dan raganya dalam rupa
roti dan anggur, kemudian Yesus serahkan kepada murid muridnya. Lakukan Ini
sebagai kenangan akan Daku," ungkap Pater Emanuel.
Pastor Emanuel
mengatakan, dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menahbiskan murid muridnya
yang akan meneruskan apa yang diajarkan Yesus.
Hal penting kedua menurut Pastor Emanuel, yakni penetapan sakramen Imamat yang
diserahkan Yesus kepada para Rasul, kemudian diteruskan kepada Paus, Uskup,
termasuk kepada para Imam.
"Ekaristi dan Imamat. Tanpa imam maka sakramen Ekaristi tidak bisa
dilakukan.Hargai Ekaristi, hargai pula imamat," ungkap Pater.
Ia menegaskan, sebagai orang Katholik, setelah perayaan Kamis Putih ini, umat
Katholik dapat menjadi orang yang sangat menghormati Ekaristi.
"Kita membutuhkan Tuhan untuk kekuatan batin untuk hidup kekal. Kedua,
sebagai orang Katholik, kita selalu bersedia melayani tanpa pamrih, menunjukan
teladan saling melayani satu kepada yang lain," ujar Pater.*** m.medcom.id