Parulian
Silalahi, Pastor Sabat Nababan, Wakapolres Samosir |
Sikap arogansi Wakapolres Samosir tersebut sangat
menciderai hati segenap umat Katolik.
"Kami tidak terima martabat seorang imam
(pastor) diobok-obok oleh seorang polisi di depan umum, di mana harusnya polisi
hadir untuk menjaga martabat itu," ujar Ketua Pemuda Katolik Komda Sumut, Parulian Silalahi didampingi
Sekretaris Sandrak Manurung, Minggu (19/6/2022).
"Atas tindakan verbal yang sangat merendahkan
martabat rohaniawan Katolik tersebut, kami dari Pemuda Katolik Komda Sumut meminta
Kapolda Sumut Irjen. Pol. Drs. R.Z. Panca Putra Simanjuntak,
M.Si meminta maaf kepada umat Katolik secara terbuka," tambahnya.
Menurut Pemuda Katolik Komnda Sumut, permintaan maaf
Kapolda Sumut kami minta secara lembaga.
"Permintaan maaf secara pribadi oleh Kompol Togap M. Lumbantobing tidaklah
cukup, karena apa yang dilakukan dia adalah tindakan lembaga polisi yang sangat
arogan terhadap masyarakat demi menyenangkan para pejabat di kepolisian,"
tegasnya.
Pemuda Katolik Komda Sumut juga menyoroti jargon
POLRI yang PRESISI. Seharusnya Jangan hanya sebatas jargon.
"Tunjukkan pada masyarakat bahwa POLRI sudah
berubah menjadi humanis. Buang sudah cara-cara lama mendidik masyarakat,"
katanya.
"Kami Pemuda Katolik Sumut juga meminta kepada
Kapolda Sumut agar memberi tindakan tegas terhadap anak buah yang bertugas
sewenang-wenang di lapangan. Terkhusus untuk Kompol Togap M. Lumbantobing kami
minta segera dicopot dari Jabatan Wakapolres Samosir," lanjutnya.
Menurut Parulian, permintaan Pemuda Katolik Komda Sumut terkait
pencopotan terhadap Wakapolres Samosir adalah obat bagi hati masyarakat Samosir
khususnya umat Katolik yang hatinya sudah tercabik-cabik karena orang yang
sangat dihormati masyarakat dipermalukan dan dihina.
"Harus segera dicopot dan minta maaf secara
terbuka," demikian keterangan tertulis Pemuda Katolik Komnda Sumut yang
diterima Tribun-medan.com, Minggu (19/6/2022).
Hina Pastor di Depan Umum
Sebelumnya saat melakukan pengamanan kepada petinggi
polisi, Kompol Togap M. Lumbantobing yang
menjabat sebagai Wakapolres Samosir melakukan tindakan yang sangat melukai hati
masyarakat samosir, khususnya umat Katolik.
Sat itu Kompol Togap M. Lumbantobing menghina,
membentak, dan mempermalukan rohaniawan Katolik, Pastor Sabat Nababan yang hendak
melintas untuk melayani umat yang membutuhkan sakramen pengurapan orang sakit.
Saat itu Pastor Sabat Nababan sudah menjelaskan
bahwa dia adalah pastor, dan sedang buru-buru. Namun Kompol Togap M.
Lumbantobing malah menyebut Sabat Nababan adalah pastor gadungan. Padahal Sabat
Nababan adalah pastor paroki yang membawahi banyak gereja Katolik di Samosir.
Masyarakat yang saat itu ada di lokasi pun banyak
bersedih melihat pastor yang sangat mereka hormati dibentak-bentak polisi.
Apalagi polisi tersebut adalah pejabat yang harusnya menjaga kehormatan tokoh
tersebut.
Wakapolres Minta Maaf secara Pribadi
Setelah kejadian tersebut pada hari itu juga Kamis
16 juni 2022, Kompol Togap M. Lumbantobing Wakapolres Samosir didampingi
bhabinkamtibmas Polsek Simanindo menyambangi kediaman pastor tersebut untuk
meminta maaf, Sabtu (18/6/2022).
Sesampainya di kediaman Pastor Sabat Nababan,
Kompol Togap M. Lumbantobing dijamu dengan baik oleh pastor Sabat Nababan
dan menerima permintaan maaf tersebut. Keduanya pun saling
bermaafan. Dalam video pertemuan keduanya, Kompol Togap M. Lumbantobing menyampaikan
permohonan maafnya.
"Selamat pagi kepada warga samosir, saya
Wakapolres Samosir saya saat ini sedang berdampingan dengan bapak pastor, bapak
Nababan. Pada hari kamis kemarin, ada terjadi kesalahpahaman antara saya dengan
bapak Pastor," ujarnya.
"Sebenarnya pada hari Kamis sore itu saya sudah
langsung menemui pastor ,dan pastor sangat rendah hati,sebagai seorang
rohaniawan menerima kami dan bahkan sudah memaafkan kami dan mendoakan kami.
Kepada masyarakat juga saya sampaikan, saya sudah tidak ada masalah dengan
Pastor Sabat Nababan, dan saya sudah dibawa dalam doa oleh pak pastor, sekian
dan terima kasih,"ungkap Waka Polres dalam video tersebut.
Pernyataan tersebut juga disambut baik ole Pastor
Sabat Nababan.
"Terima kasih pak waka, benar kejadian itu
terjadi kita alami bersama beberapa teman datang untuk meminta maaf, dengan
alasan merasa bersalah dan merasa berdosa, permintaan maaf bapak sudah saya
terima dengan baik dan saya pribadi sudah memaafkan atas kesalahan kekurangan
di tengah perjalanan saya untuk pelayanan pengobatan orang sakit,"ujarnya.
"Dan dengan itu kita belajar bersama, jadi
pelayan masyarakat yang sungguh-sungguh baik di tengah tengah masyarakat, saya
secara pribadi tidak ada masalah dengan pak Tobing, semoga kejadian ini kita
pahami dengan baik dan mari kita mengambil hikmah dari kejadian tersebut,
terima kasih, salam sehat," tutur Pastor Sabat Nababan mengakhiri.
Kompol Togap M. Lumbantobing kepada wartawan di
Warkop Jurnalis Samosir juga menyampaikan bahwa dia sudah menjumpai Pastor
Sabat Nababan untuk menyampaikan permohonan maafnya.
"Beliau orangnya lemah lembut, menerima
permintaan maaf saya, semoga kejadian ini tidak terulang lagi. Kita ambil
hikmahnya buat pembelajaran. Saya dan pastor sama sama Hamba Tuhan, karena kita
sudah saling memaafkan dalam hati yang damai, sesama manusia pastinya pernah
melakukan kekhilafan," ujarnya.
Ia pun meminta masyarakat kiranya memafkan dia dan
tidak membesarkan permasalahan yang terjadi tersebut, karena tidak baik bagi
Samosir.
****
Artikel
ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan
judul Polisi Hina Pastor, Pemuda Katolik Minta Kapolda Sumut Minta Maaf dan
Copot Wakapolres Samosir, https://medan.tribunnews.com/2022/06/19/polisi-hina-pastor-pemuda-katolik-minta-kapolda-sumut-minta-maaf-dan-copot-wakapolres-samosir?
Penulis: Abdi Tumanggor | Editor: Royandi
Hutasoit