Korban serangan pria bersenjata saat misa Minggu, menerima perawatan di Pusat Medis Federal di Owo, Ondo, Nigeria. Foto: Temilade Adelaja/REUTERS. |
Sedikitnya 50 orang
termasuk anak-anak dan wanita tewas dalam pembantaian di Gereja Katolik Santo Fransiskus di kota Owo, Nigeria, pada Minggu
(5/6/2022). Menurut laporan media setempat, serangan ini terjadi bertepatan
pada misa Minggu. Pihak kepolisian belum melaporkan adanya penambahan jumlah
korban tewas.
Korban serangan pria bersenjata saat misa Minggu, menerima perawatan di Pusat Medis Federal di Owo, Ondo, Nigeria. Foto: Temilade Adelaja/REUTERS |
"27 korban
menerima perawatan di rumah sakit, beberapa mengalami cedera yang mengancam
jiwa. Seorang wanita kehilangan kedua kakinya," kata Dokter Samuel Aluko,
petugas rumah sakit tempat para korban berada, dikutip dari Reuters. Namun
Aluko tidak memiliki informasi di rumah sakit mana korban anak-anak dirawat.
Kota Owo terletak di
Negara Bagian Ondo yang berada di barat daya Nigeria. Negara bagian ini jarang
mengalami konflik kekerasan atas sentimen agama. Hingga kini, pihak berwenang
setempat belum dapat memberikan informasi terkait motif penyerangan dan siapa
pelaku di balik insiden berdarah itu. Pihaknya mengatakan, penyelidikan masih
berlangsung.
Korban serangan pria bersenjata saat misa Minggu, menerima perawatan di Pusat Medis Federal di Owo, Ondo, Nigeria. Foto: Temilade Adelaja/REUTERS |
Kendati demikian,
seorang warga Owo mengatakan beberapa penduduk lokal menyalahkan kelompok etnis
mayoritas muslim Hausa-Fulani yang sebagian besar tinggal di utara Nigeria atas
peristiwa nahas tersebut. Namun informasi ini belum dapat dikonfirmasi
kebenarannya.
Seorang warga Owo yang
tak ingin disebutkan identitasnya atas alasan keamanan mengatakan, beberapa
pemuda setempat ingin melancarkan serangan balasan terhadap warga Hausa-Fulani.
Namun para tetua di wilayah tersebut berhasil meredam amarah mereka.
Kondisi Gereja Katolik St. Francis di Owo Nigeria, setelah insiden penembakan oleh kelompok bersenjata, pada Minggu (5/6/2022). Foto: Rahaman A Yusuf/AP Photo |
Sejak serangan brutal
itu, unit militer Owo pun dikerahkan untuk berjaga-jaga – pasukan keamanan berpatroli
di jalananan kota dan sesekali helikopter melintas di udara turut mengawasi.
Kota Owo terlihat sepi dan banyak pertokoan tutup.
Diberitakan Reuters,
Nigeria memiliki tingkat kekerasan dan kriminalitas yang tinggi di beberapa
wilayah.
Kekerasan ini termasuk
pemberontakan kaum Muslim di bagian timur laut, penculikan massal untuk tebusan
di bagian barat laut, dan penyelundupan minyak mentah di bagian ujung selatan
Nigeria. Pembantaian di Owo dikabarkan tak memenuhi salah satu kategori
kekerasan yang umum terjadi di negara itu.