Adapun Santa Elisabeth
yang dipenuhi Roh Kudus ketika bertemu dengan Bunda Maria mengatakan dengan
suara nyari: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah
buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku” dalam
Lukas 1: 41–42. Sosok Bunda Maria sangat bermakna dalam kehidupan orang
Kristen. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut lagi mengenai sosok
Bunda Maria.
Mengenal Sosok Bunda Maria dalam Agama Katolik
Siapa Bunda Maria?
Bunda Maria dikenal sebagai perawan maria karena memang demikian kita harus
memaknainya sebagai sikap rohani. Dikutip dari buku Katolisitas Pendidikan Agama Katolik yang ditulis oleh
Jacobus Tarigan, dkk (2021: 175), ungkapan keperawanan dituliskan sebagai makna
simbolis, yang mana Yesus sebagai Juruselamat memang dari Allah bukan hasil
usaha dan karya manusia. Sebagai Juru Selamat, Yesus merupakan anugerah Allah
semata.
Selain itu, Maria sungguh-sungguh
diangkat dalam kemuliaan Allah. Hal ini resmi disahkan oleh Paus Pius XII, pada
tahun 1950. Maria adalah pengikut yang setia dari Yesus Kristus, anaknya. Maria
menanggapi panggilan Allah dengan iman yang sempurna. Dia terbuka pada rahmat
dan sapaan Allah. Dengan demikian, Maria mengambil bagian dari kemuliaan Allah.
Adapun peran Maria
sebagai Bunda dalam tata rahmat tidak pernah berhenti. Sebab setelah diangkat
ke surga, Maria tidak meninggalkan peran yang membawa keselamatan tersebut,
melainkan ia terus memperoleh bagi kita karunia-karunia yang menghantarkan
kepada keselamatan kekal.
Kitab Suci telah
memperlihatkan kepada kita tentang kesatuan yang erat antara Maria dengan Tuhan
yang bangkit. Pemuliaan Maria yang mencakup kebangkitan berarti keserupaan
dengan Yesus, anaknya, yang menjadi berkat bagi umat manusia. Demikian
penjelasan mengenai siapa Bunda Maria dalam agama Katolik.