Komisi X DPR menggelar
rapat kerja dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim dan jajarannya di Senayan,
Jakarta, Kamis (10/11).
Sejumlah anggota komisi
yang membidangi pendidikan itu memanfaatkan rapat kerja tersebut untuk meminta
ketegasan Nadiem Makarim dalam mengatasi persoalan di seputar seleksi PPPK
2022.
Beberapa anggota Komisi
X DPR menyoroti masalah guru lulus passing grade (PG) PPPK 2021 yang tidak
mendapatkan formasi pada seleksi PPPK 2022.
Sejumlah wakil rakyat
yang melontarkan pernyataan-pernyataan keras, antara lain anggota Fraksi Partai
Golkar Komisi X DPR Ferdiansyah, Prof Djohar Arifin Husin (Fraksi Partai
Gerindra), Elnino M Husein Mohi (Fraksi Partai Gerindra), Abdul Fikri Faqih
(Fraksi PKS), dan beberapa wakil rakyat lainnya.
Perlu diketahui,
sebanyak 193.954 guru lulus PG PPPK 2021 masuk kategori Prioritas Satu (P1)
pada seleksi PPPK 2022.
Para pelamar kategori
P1 tersebut tidak perlu lagi ikut ujian seleksi PPPK 2022.
Jika sudah mendapatkan
penempatan yang pengumumannya hingga 13 November 2022, mereka tinggal menanti
pemberkasan NIP PPPK.
Namun, dari 193.954
guru lulus PG 2021 hanya 127.186 yang aman karena sudah mendapatkan
formasi.
Plt Dirjen Guru dan
Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendibudristek Nunuk Suryani menyebut 53.241guru
lulus PG tidak bisa diangkat PPPK tahun ini karena formasinya tidak
tersedia.
39 Kali Rapat Bahas PPPK
Di hadapan Nadiem
Makarim, Ferdiansyah mengatakan Komisi X DPR tercatat sudah 39 kali menggelar
rapat khusus membahas masalah pengangkatan guru PPPK.
“Hal ini menunjukkan
Komisi X serius membahas masalah ini,” cetusnya.
Pernyataan lugas
disampaikan Elnino. Wakil rakyat dari Gerindra itu tegas meminta Nadiem
menyebut waktu yang pasti.
“Kapan masalah PPPK ini
selesai? Kapan dijamin selesai?” tanya politikus mud aitu.
Pernyataan Nadiem Makarim soal Seleksi PPPK
Guru
Memulai kalimatnya,
Nadiem Makarim mengatakan pihaknya tidak pernah mengeklaim proses seleksi PPPK
guru 2022 ini sebagai proses yang sempurna.
Mas Nadiem mengaku
banyak tantangan dalam proses seleksi PPPK guru 2022.
“Banyak sekali
tantanngan dalam proses PPPK,” ucapnya.
Menteri kelahiran 4
Juli 1984 itu mengatakan, urusan PPPK ini di internal Kemendikbudristek bukan
hanya ditangani Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan.
Seluruh tim di
kemendikbudristek, kata Mas Nadiem, pagi siang hingga malam terus berupaya
menyelesaikan masalah ini.
“Persoalan rumit karena
berbagai banyak pihak dan dependensi daripada setiap langkah yang harus kita
lakukan.”
“Harapan besar saya adalah
kita semua bersabar dan optimis, karena dengan segala kegaduhan yang ada, saya
mengerti dan pasti di luar sana banyak yang kecewa,” kata Nadiem.
Dia berjanji akan
berupaya menuntaskan masalah formasi PPPK guru, berkoordinasi dengan
KemenPAN-RB dan Kemenkeu.
Namun, Nadiem juga
tidak berani menyatakan masalah ini tuntas dalam waktu cepat. Penyelesaian akan
dilakukan bertahap hingga akhir 2024.
“Ini proses yang terus
berjalan,” ujar Nadiem Makarim. (sam/jpnn)
Sumber
: https://www.jpnn.com