Inspiratif! Ditawari Nadiem Hadiah, Nono sang Juara Olimpiade Hanya Minta Bola Sepak

Inspiratif! Ditawari Nadiem Hadiah, Nono sang Juara Olimpiade Hanya Minta Bola Sepak

Nono, Siswa SD asal NTT yang juara 1 olimpiade sempoa dunia saat bertemu dengan Mendikbudristek Nadiem. Foto: Dok. Istimewa


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Nono, siswa kelas 2 SD asal NTT yang meraih Juara 1 Olimpiade Sempoa Internasional, akhirnya bertemu Mendikbud Nadiem Makarim di kantor Kemendikbudristek. Anak laki-laki bernama lengkap Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay ini sempat unjuk kebolehan di depan Nadiem, Moms.

Dalam pertemuan itu, Nono didampingi oleh ibunda, Nuryati Seran, tutor Nono dari Executive Instructor Abacus Brain Gym Indonesia, Angie Michaela Marella, dan beberapa orang lainnya. Angie menyebut, Nadiem kagum dengan kemampuan berhitung Nono, lho!

"Pak Menteri sangat kagum sama Nono karena menurut Pak Menteri sendiri, mungkin kalah cepat dengan Nono. Karena kan 7 tahun dia sudah menghitung sangat cepat tanpa kertas coretan, hanya menggunakan metode sempoa," kata Angie kepada kumparan, Rabu (25/1).

Setelah unjuk kebolehan, Nono ditawari hadiah. Namun ia hanya memilih bola sepak saja. "Dia meminta bola sepak saja ketika ditawarkan. Laptop dia sudah punya jadi dia tidak butuh laptop lagi. Jadi tadi hanya diberikan sebuah tas ransel yang isinya kita kurang tahu," ujar Angie.

Selain hadiah, Nadiem juga tawarkan Nono beasiswa. Ia sangat kagum dan jadikan Nono sebagai sosok yang inspiratif bagi anak-anak Indonesia lainnya.

Nono, siswa SD asal NTT pemenang lomba sempoa tingkat dunia dan pialanya. Foto: Thomas Bosco/kumparan


Prestasi Nono Dapat Perhatian dari Luhut

Di kesempatan yang sama, Ibu sekaligus guru Nono, Nuryati Seran, mengungkapkan bahwa Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan juga menawarkan beasiswa untuk Nono. Namun, keluarga masih mempertimbangkan tawaran Luhut itu.

"Dia ditawarkan beasiswa dari Pak Luhut. Tapi kami belum keputusan final, karena belum ketemu ayahnya dan keluarga. Itu persiapan untuk lomba olimpiade tingkat Asia. Dari Nono dikasih kesempatan untuk pelatihan terus loncat kelas, dari kelas 2 ke kelas 4. Tapi masih pertimbangan sih," jelas Nuryati.

Ibu Nono juga banyak belajar atas prestasi yang didapatkan anaknya. Ia bahkan mendapat konsultasi dari ahli agar Nono bisa terus mengembangkan potensinya.

"Butuh pertimbangan beberapa orang karena Nono ini termasuk (anak-anak), psikologisnya itu kan jadi mengerti perkembangannya setelah banyak sharing. Jadi anak seperti dia ini mau dibuat apa supaya bisa potensinya lebih maksimal. Potensi yang ada di dia itu bisa dikembangkan," lanjutnya. *** kumparan.com



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama