Selain itu, ada
juga gelombang atmosfir equatorial Rossby yang turut mempengaruhi curah hujan
dengan intensitas ringan – lebat yang disertai petir.
Kepala Stasiun
Meteorologi Kupang, Agung
Sudiono Abadi, Selasa 3 Januari 2023 menyatakan wilayah NTT berada di
periode puncak musim hujan dengan kondisi suhu muka laut yang hangat dan
kelembapan udara yang basah di tiap lapisan atmosfer.
Ia mengingatkan
masyarakat untuk waspada akan
potensi dampak hujan dan angin kencang yang dapat menyebabkan bencana
hidrometeorologi. Pada tanggal 3-5 Januari 2023 sejumlah wilayah di NTT akan
terjadi hujan ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi
singkat.
Pada 3 Januari,
kata dia, wilayah berpotensi terjadi cuaca seperti demikian yakni Manggarai
Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur,
Lembata, Alor, Belu,Malaka, TTU, TTS, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang.
Pada tanggal 4 Januari
2023, di wilayah Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo,
Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu,Malaka, TTU, TTS, Kabupaten
Kupang, dan Kota Kupang.
Sementara pada 5
Januari di wilayah Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo,
Alor, Belu, Malaka, TTU, TTS, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang.
Sebelumnya, Stasiun
Maritim Tenau Kupang menyebutkan di durasi tanggal yang sama kecepatan angin
tertinggi terpantau di Laut Jawa bagian Timur, samudera Hindia Selatan Jawa
Tengah, samudera Hindia Selatan Kupang, Laut Sawu, perairan Kupang - Rote,
Perairan Sabu, Laut Timor, Arafuru barat dan Sawu.
"Pola angin di
wilayah Indonesia bagian Utara dominan bergerak dari barat laut - timur laut
dengan kecepatan berkisar 6-20 Knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian
Selatan dominan bergerak dari barat daya - barat laut dengan kecepatan berkisar
8-30 Knot," kata kepala Stasiun Syaeful Hadi. *