Ad Multos Annos Pengelana Jalan Setapak (Secarik Kertas Cermin Waktu)

Ad Multos Annos Pengelana Jalan Setapak (Secarik Kertas Cermin Waktu)

Dilukisnya matahari dengan mata senja

Hari hampir penuh

Dengan Tanya berserak peluh

Akan usaikah musim tuai

Sementara langkah tuanya menggontai

Memungut remah-remah usia

Yang perlahan terjuntai

Memeluk sunyi yang damai..

***



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk) Hidup merupakan anugerah yang sangat berharga dari Allah untuk manusia. Dengan hidup, banyak hal bisa dikerjakan. Maka hidup ini harus diisi dengan kebaikan-kebaikan atau hal-hal yang positif. Hal-hal yang tidak hanya berguna bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain. Jadi hidup jangan asal hidup. Harus ada tujuan, ada misi. Maka hidup ini perlu direfleksikan. Tidak asal menggelinding. Sehubungan dengan refleksi tentang hidup, saya sangat terkesan dengan kata-kata bijak Socrates, filosof Yunani yang sangat terkenal. Ia berkata: ‘Hidup yang tidak pernah direfleksikan adalah hidup yang tidak pantas dihidupi’. Sungguh kata-kata yang bernas. Kita diminta untuk selalu merefleksikan hidup kita.

Kapan kita merefleksikan hidup kita? Kita bisa merefleksikan hidup kita pada moment istimewa seperti: pergantian tahun baru, ulang tahun kelahiran, ulang tahun perkawinan, dll. Saya sendiri mempunyai kebiasaan membuat refleksi atas hidup saya selama satu tahun yang telah lewat pada malam tahun baru. Melihat kembali apakah program yang dibuat pada malam tahun baru lalu bisa dilaksanakan? Bila bisa, saya syukuri. Bila belum, saya cari penyebabnya dan dijadikan pelajaran untuk memperbaiki hidup yang akan datang. Beberapa program yang pernah saya lakukan, misalnya: program kesehatan. Mengusahakan hidup sehat. Dengan lebih rajin olahraga. Makan yang sehat dan bergizi. Istirahat cukup. Pernah juga program memperbaiki relasi dengan anak didik di sekolah. Cara memperlakukan mereka. Dulu sebagai guru muda, saya dikenal sebagai ‘killer’. Ada jarak yang begitu jauh antara saya dan anak didik. Tetapi saya sadar akan hal itu. Dan itu saya anggap tidak baik. Lalu saya memperbaiki diri. Hasilnya sungguh luar biasa, sangat menggembirakan. Anak didik saya menjadi lebih dekat dengan saya. Relasi saya dan mereka menjadi akrab. Dulu saya yang dijauhi murid, sekarang menjadi didekati murid. Ibaratnya dulu seperti ulat yang menjijikkan, membuat gatal, merusak tanaman, saya sekarang menjadi kupu-kupu yang indah, membantu penyerbukan, enak di pandang. Saya bertransformasi dari ulat menjadi kupu-kupu, melewati proses menjadi kepompong lebih dahulu.

Mengenai hari ulang tahun biasanya identik dengan pesta, kue, lilin, dan kado dari teman. Ulang tahun adalah momen yang paling ditunggu terutama dikalangan milenal ataupun setelahnya. Tak heran banyak dari mereka yang bahkan rela menunggu hingga tengah malam berharap ada ucapan Selamat ulang tahun entah itu dari temannya ataupun seseorang yang spesial.

Sejauh ini saya mengamati ketika teman saya berulang tahun pasti ciri khasnya adalah snap whatsappnya pasti sampai terlihat titik yang tak lain adalah ucapan ultang tahun ya, saya hafal betul itu. Tapi jika tidak ada teman dekat yang mengucapkan pasti anda akan akan sangat kesal.

Soal Ulang Tahun

Ulang tahun, itu adalah perkara mengulang, mengurang, dan renungan. Tapi sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepada siapa yang hari  ini sedang ulang tahun “Selamat Ulang Tahun semoga sehat selalu,  sukses dan Allah senantiasa melindungimu dengan cinta kasih-Nya, semoga doa-doa yang terungkap dikabulkan-Nya, Amin”.

Usia kita itu, bisa di ibaratkan seperti sebuah kayu yang dibakar api. Jika awalnya kayu itu panjangnya satu meter maka semakin lama kayu itu bukan semakin Panjang, tapi semakin pendek. Hingga akhirnya pun habis dilalap oleh api diakhir pembakarannya.

Usia kita juga bisa di ibaratkan seperti air pada sebuah ember. Setiap saat air dalam ember tersebut kita ambil, dan semakin hari pun lama-lama air di ember tersebut akan habis. Ember itu pun menjadi kosong.

Terkait dengan bertambahnya usia secara kualitas maka, secara kualitas kondisi tubuh kita akan menurun dan menua. Tapi hal ini tergantung terhadap masing-masing orang bagaimana cara menyikapi pola hidup dan manajemen hidup.

Bertemunya Penanggalan Usia Kelahiran

Baiklah, kita kembali pada masalah ulang tahun. Jadi ulang tahun bukanlah mengulang tahun yang sudah berlalu, akan tetapi adalah bertemunya penanggalan usia kelahiran atau berulangnya penanggalan awal kelahiran hanya saja dalam tahun yang berbeda. Perbedaan tahun perkara pengaruh penanggalan sedangkan penanggalan itu sendiri berubah dengan seiring perputaran bulan, matahari dan silih bergantinya hari.

Lazimnya, saat seseorang berulang tahun akan diberikan doa berupa ; semoga panjang umur, sehat selalu, diberi jodoh, sukses, dll. Saat lagu dinyanyikan dengan lirik “panjang umurnya”, lalu kita kaitkan dengan perumpaan kayu bakar diatas tentu sangatlah tidak cocok mengapa? Karna secara kuantitas memang usia kita bertambah, akan tetapi secara kualitas kondisi tubuh kita menurun. Setiap orang tidak akan pernah tahu sampai kapan akhir usianya hanya Tuhan yang tahu.

Nah, dari pemaparan diatas orang yang sadar pasti mampu menjadikan momen ulang tahunnya sebagai waktu untuk merefleksikan kualitas dirinya. Apakah di usianya selama hidup ini sudah memberi banyak manfaat bagi kehidupan? Apakah sudah menjadi orang yang baik bagi kedua orang tuanya? semakin baikkah kualitas ibadahnya? Adakah perubahan yang lebih baik yang bisa kita tunjukkan kepada kehidupan?.

Menjawab Kualitas Diri

Dengan memperbanyak pertanyaan mengenai kualitas diri, pencapaian selama hidup, dan sumbangasih dalam kehidupan akan menjadikan motivasi bagi diri kita untuk berubah lebih baik lagi dari sebelumnya. Hal itulah yang jadi ajaran Tuhan kepada umatNya agar senantiasa memperbaiki diri agar menjadi lebih baik dan mengakhiri hidupnya dengan khusnul khotimah.

Dengan mengetahui makna ulang tahun sebenarnya, seseorang akan bisa mengindari perayaan yang berlebihan dan bersikap sewajarnya untuk merayakan ulang tahunnya dengan tidak hura-hura. Justru kita mengisinya dengan refleksi dan perubahan.  Yang terpenting mengisinya dengan doa-doa  serta peningkatan kualitas terhadap diri.

 Sebagai penutup, marilah kita selalu merefleksikan hidup kita masing-masing, sehingga hidup menjadi lebih baik. Hidup menjadi bermakna dan bahagia. ****

Medio Jalan Setapak Kateri

Kamis. 02 Februari 2023



Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama