Arnulfo mengatakan,
"Beberapa hari setelah kecelakaan terjadi, mereka mengonsumsi tepung
singkong yang mereka bawa. Namun, ketika persediaan makanan habis, mereka
memutuskan untuk mencari cara bertahan hidup."
Menurut laporan,
meskipun mereka mengalami kekurangan gizi, keempat anak tersebut tetap sadar
sepenuhnya ketika ditemukan oleh tim penyelamat.
Tim penyelamat mencatat
bahwa pengetahuan asli keempat anak tersebut memberikan mereka kekebalan
tertentu terhadap penyakit di hutan dan pengetahuan tentang lingkungan hutan
itu sendiri. Mereka mengetahui makanan yang bisa dikonsumsi, apa yang harus
dihindari, dan cara menemukan sumber air untuk bertahan hidup.
Saat ini, keempat anak
tersebut, yaitu Lesly Jacobombaire Mucutuy, Soleiny Jacobombaire Mucutuy, Tien
Ranoque Mucutuy, dan Cristin Ranoque Mucutuy, sedang dalam proses pemulihan di
rumah sakit di ibu kota Kolombia, Bogota, setelah berhasil diselamatkan pada
Minggu (11/6). Meskipun mengalami dehidrasi, mereka dalam keadaan sehat dan
terhindar dari bahaya.
Menteri Pertahanan
Kolombia, Ivan Velasquez, menyatakan bahwa yang terpenting saat ini adalah
memastikan kesehatan mereka tetap stabil. Sayangnya, ibu keempat anak tersebut,
Magdalena Mucutuy Valencia, meninggal dalam kecelakaan pesawat yang terjadi
pada 1 Mei lalu. Setelah bertahan selama sekitar 40 hari di daerah yang tidak
memiliki pohon, mereka akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Presiden Kolombia,
Gustavo Petro, merayakan kepulangan mereka dan menyatakan bahwa kelangsungan
hidup keempat anak tersebut "akan dikenang dalam sejarah." Petro
menambahkan, "Mereka adalah anak-anak hutan, dan sekarang mereka menjadi
anak-anak Kolombia."