Sekretaris Utama BP2MI
Rinardi mengatakan para pekerja migran yang kehilangan satu ginjalnya ini
diketahui berangkat lewat jalur ilegal atau nonprosedural.
"Ada keanehan pada para pekerja migran
asal NTT. Saat mereka pulang baik dalam kondisi sehat atau meninggal dunia,
rata-rata ginjalnya hilang satu," kata Rinardi saat peresmian Lounge VVIP
untuk pekerja migran di Bandara YIA, Kamis (1/6).
"Saya tidak tahu
apa penyebabnya. Ini sangat miris. Di sana mungkin mereka menjual ginjalnya
atau mungkin dimanfaatkan perdagangan organ manusia. Kita tidak tahu," sambung
Rinardi.
Rinardi menyebut
keanehan ini hanya ditemukan pada pekerja migran asal NTT. Sementara untuk
pekerja migran dari daerah lain, imbuh Rinardi, tidak ditemukan kasus serupa.
Selain permasalahan
pada pekerja migran di NTT, Rinardi menambahkan dalam tiga tahun terakhir
pihaknya mencatat ada kematian 1900 lebih pekerja migran asal Indonesia. Para
pekerja migran ini didominasi yang bekerja di Malaysia maupun Timur Tengah.
"Umumnya disiksa.
Ada juga kelelahan karena bekerja tanpa batas dan sakit," ucap Rinardi. *** merdeka.com