Menurut Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Malaka,
drh. Januaria Maria Seran, dalam penjelasannya saat Jumpa Pers bersama awak
media di Aula Kantor Bupati Malaka, Kamis, 12 Oktober 2023, pada Musim Tanam
Pertama [MT1], luas lahan panen yang diintervensi dari bantuan Pemerintah
sebesar 3.500 Hetar. Sedangkan lahan yang diolah swadaya oleh petani sebesar
1.329 Hektar, sehingga total lahan baku sawah diolah pada MT1 Tahun 2022
sebesar 4.829 hektar.
Sedangkan untuk Musim Tanam Kedua [MT2], luas lahan
panen yang diintervensi dari bantuan pemerintah sebesar 500 Hektar.
Sedankangkan untuk lahan yang diolah swadaya oleh petani sebesar 555 Hektar, sehingga
total lahan baku sawah yang diolah pada MT2 tahun 2022 sebesar 1.055
Hektar. Baca Juga : Spirit Bupati Malaka Untuk Aintasi Cup X “
Dengan produktivitas pada musim tanam pertama dan
kedua maka total gabah giling yang dihasilkan adalah 35.179 Ton yang kalau kita
konversikan ke beras menjadi 22.072 ton,” jelasnya.
Dalam paparannya Kadistan Malaka menjelaskan,
berdasarkan data statistik pangan NTT, konsumsi beras dalam rumah tangga di
Provinsi NYTT sebanyak 113,8 kilogram per kapita per tahun. Dengan jumpah
penduduk Malaka pada tahun 2022 sebanyak 197.022 jiwa, maka total kebutuhan
pangan terutama beras di Kabupaten Malaka sebesar 22.358 Ton Per Tahun.
“Dari data tersebut maka dapat kita ketahui bahwa produksi beras di Malaka
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kita dapat dihitung. Dimana dari 22.358 Ton
dikurangi produksi beras di Malaka sebanyak 22.072 ton maka kita masih
mengalami kekurangan 286 ton beras untuk memenuhi kebutuhan beras untuk
masyarkat kita,” jelasnya.
Keseluruhan data yang dipaparkan tersebut, ungkap
Kadistan Malaka, apabila dicerati dengan benar maka dapat kita Tarik benang
merah akan konsep Swasembada Pangan yang diprogramkan oleh Bupati Malaka, DR.
Simon Nahak.
Dimana khusus untuk program Brand Beras Nona Malaka, pada MT1 Tahun 2002 dari
seluas 3500 Ha, dengan Produktivitas 4,67 ton per hektar, maka total gabah
kering giling yang dihasilkan sebanyak 16.345 Ton yang kalau dikonversi ke
beras menjadi 10.255 Ton untuk produksi Beras Nona Malaka.
“Artinya dari total keseluruhan 22.072 ton hasil produksi beras oleh masyarakat
Malaka, terdapat 10.255 ton yang diintervensi pemerintah untuk menunjang
produksi Beras Nona Malaka,”ungkapnya.
Berdasarkan data yang diterima redaksi hingga 11
Oktober 2023, terdapat 54.10 Ton Beras Nona Malaka yang sudah beredar di
masyarakat dari produksi yang dilakukan pihak offtaker. Hasil ini akan terus
bertambah sebab total gabah yang di timbang oleh offtaker dari petani sebanyak
196 Ton, yang dibeli dengan harga Rp. 5.500 per kilogram saat ini sedang
berproses di offtaker.*** flobamorata.com