Penulis bersama Opa Kesayangannya Philipus Berek di usia senjanya lebih dari 100 tahun |
Pandangan filosofisnya mengenai kebahagiaan
menekankan pentingnya aspek psikologis dan emosional dalam mencapainya, dan dia
menyatakan bahwa ada beberapa penyebab ketidakbahagiaan yang dapat
diidentifikasi, terutama dalam konteks kompetisi dan persaingan.
Russell berpendapat bahwa kebahagiaan bukanlah
sekadar akumulasi harta benda atau prestasi sosial. Bagi Russell, kebahagiaan
lebih kepada kedamaian batin dan kepuasan dalam hidup.
Dia menggambarkan kebahagiaan sebagai keadaan
pikiran yang mencakup ketenangan, kebebasan, dan perasaan memiliki makna dalam
kehidupan. Dengan kata lain, kebahagiaan terletak dalam ketenangan jiwa dan
pemahaman tentang tujuan hidup yang mendalam.
Russell mengidentifikasi beberapa penyebab
ketidakbahagiaan yang muncul dalam situasi kompetisi dan persaingan:
1. Cemburu dan Hasrat untuk Mengungguli Orang Lain
Ketika individu terlalu fokus pada mengalahkan orang
lain, mereka cenderung merasa cemburu dan terobsesi dengan keberhasilan orang
lain. Hasrat untuk selalu lebih baik dari orang lain dapat menimbulkan
kecemasan dan ketidakbahagiaan yang berkelanjutan.
2. Rendah Diri
Persaingan yang berlebihan juga dapat menyebabkan
rendah diri. Ketika seseorang tidak mampu mencapai tingkat kesuksesan yang
diinginkan, mereka mungkin merasa tidak berharga atau gagal. Hal ini dapat
menghambat perkembangan pribadi dan kebahagiaan.
3. Stres yang Berkepanjangan
Kompetisi yang intens seringkali menghasilkan stres
yang berkepanjangan. Stres yang terus-menerus dapat merusak kesehatan fisik dan
mental, mengarah pada ketidakbahagiaan yang lebih dalam.
4. Kehilangan Kontak dengan Makna Sejati
Russell memperingatkan bahwa terlalu fokus pada
persaingan dapat membuat individu kehilangan kontak dengan makna sejati dalam
hidup. Mereka mungkin lupa untuk merenungkan nilai-nilai yang mendalam dan
tujuan hidup yang lebih besar.
Solusi untuk
Mencapai Kebahagiaan
Russell mengajukan solusi untuk mencapai kebahagiaan
yang sejati. Dia mendorong individu untuk mengembangkan keterampilan introspeksi,
yaitu kemampuan untuk merenungkan diri sendiri secara mendalam. Ini melibatkan
penemuan nilai-nilai pribadi yang mendalam, penghargaan terhadap pencapaian
pribadi, dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
Russell juga menekankan pentingnya menjalani
kehidupan dengan kesederhanaan dan keseimbangan. Melalui keseimbangan internal
dan pemahaman akan apa yang benar-benar membuat kita bahagia, kita dapat
mencapai kebahagiaan yang berkelanjutan, tanpa harus terjebak dalam kompetisi
yang tidak pernah berakhir.
Jadi, dalam pandangan Bertrand Russell, kebahagiaan
adalah tentang menemukan makna dalam hidup, bukan sekadar mengungguli orang
lain. Dengan introspeksi yang mendalam dan penghargaan terhadap pencapaian
pribadi, kita dapat mengatasi penyebab ketidakbahagiaan yang sering muncul
dalam kompetisi dan persaingan, dan menjalani kehidupan yang lebih bahagia dan
memuaskan.
****
Kateri, 10 Oktober 2023