Tradisi ini
tak hanya sekadar semangat memindahkan rumah, tetapi momentum itu menjadi ajang
silaturahmi dan kebersamaan.
Seperti di Desa Talibura, Kecamatan Talibura,
Kabupaten Sikka, Senin 9
Oktober 2023, gotong royong bukan sekedar slogan tetapi memang budaya yang
hidup dan menjadi tradisi unik yang disebut Witi Orin atau memindahkan rumah.
Tradisi ini masih hidup dan terus dilestarikan penduduk desa yang tinggal di
wilayah pesisir.
Ritual pemindahan rumah diawali dengan pembacaan doa
yang dipimpin perwakilan pemuka agama. Doa dipanjatkan agar ritual berjalan
lancar dan penghuninya mendapatkan keberkahan.
Setelah itu seluruh warga desa, bahkan dibantu warga
desa sebelah, berdiri di seluruh tiang-tiang rumah.
Di bawah komando salah satu warga yang berdiri di
tiang depan, warga tua dan muda, pria dan wanita, secara bergotong royong dan
serentak mengangkat dan menggotong rumah tersebut menuju lokasi baru.
Karena beratnya rumah yang harus digotong, tidak
jarang mereka harus berhenti sejenak untuk beristirahat. Setelah cukup
beristirahat, warga pun menggotong kembali rumah ke tempat yang dituju.
Menurut warga, tradisi mengangkat rumah merupakan
tradisi turun temurun. Tak hanya sekadar semangat memindahkan rumah, tetapi
momentum itu menjadi ajang silaturahmi dan kebersamaan.
Selain itu, alasan lainnya rumah dipindahkan dengan
cara diangkat adalah untuk mempererat tali silaturahmi dan gotong royong
antarwarga. Sebab, para warga akan berkumpul bersama dan saling membantu satu
sama lain.
Rumah warga yang ada di wilayah pesisir umumnya
berbentuk rumah panggung yang terbuat dari kayu. Maka dari itu, masyarakat
dapat memindahkan rumahnya secara utuh.
Usai mengangkat rumah, para warga akan dijamu tuan
rumah dengan makanan lokal saat momen angkat rumah. *** medcom.id