Mampu hasilkan listrik 300
megawatt, jembatan di
Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT),
dijuluki jembatan tercanggih di dunia.
Sebuah terobosan teknologi pembuatan jembatan yang belum
pernah terjadi sebelumnya akan segera hadir di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jembatan yang
diberi nama Jembatan Pancasila Palmerah ini akan
menjadi kebanggaan NTT dan
menjadi simbol prestasi teknologi Indonesia
di mata dunia.
Jembatan ini
akan membentang sepanjang 800 meter, menghubungkan dua pulau besar di NTT yang terletak di atas
lautan.
Bagian bawah jembatan akan
dilengkapi dengan turbin putar yang mampu menghasilkan listrik dari arus air
laut yang kuat.
Menurut penelitian Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT),
kekuatan arus di perairan tersebut mencapai 3,5 meter per detik, yang akan
menjadikan jembatan ini
sebagai sumber listrik yang
tak ternilai.
Inovasi ini menjadi terobosan baru yang belum pernah
ada di belahan dunia manapun.
Diharapkan bahwa jembatan ini akan
menjadi landmark Indonesia dan mampu memicu perkembangan lebih lanjut dalam
penggunaan energi terbarukan.
Proyek ini
sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2017 dengan peletakan batu pertama.
Pemerintah Provinsi NTT telah mengalokasikan Rp
1,5 miliar dari APBD mereka untuk mendukung pembangunan jembatan ini, sedangkan
pemerintah pusat akan menyediakan dana sebesar Rp 10 miliar dari APBN. Total
biaya proyek ini
diperkirakan mencapai Rp 5,2 triliun.
PT Tidal Bridge Indonesia bekerja sama dengan PT
Buana Archicon akan menjadi pengembang proyek ini. Kedua
perusahaan ini akan didukung oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dalam
merancang desain jembatan ini
yang unik dan revolusioner.
Namun, proyek jembatan ini sempat
mengalami keterlambatan yang signifikan, yang menyebabkan penundaan dalam
penyelesaiannya.
Kabar terbaru pada tahun 2021 menyebutkan
bahwa proyek ini
telah memperoleh izin Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), sehingga
dapat dilanjutkan dengan keyakinan dan tanggung jawab lingkungan.
Sebuah jembatan yang dianggap
sebagai yang tercanggih di dunia akan dibangun di
wilayah tersebut dengan kemampuan luar biasa untuk menghasilkan listrik sebesar 300
megawatt.
Proyek inovatif
ini akan melibatkan pembangkit listrik tenaga arus laut
(PLTAL) yang akan
terintegrasi langsung dengan jembatan.
Biasanya, jembatan hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi kali ini, NTT akan memiliki jembatan multi-fungsi yang tak tertandingi.
Proyek ini diharapkan
tidak hanya memberikan manfaat transportasi, tetapi juga memperkuat pemanfaatan
energi terbarukan dalam pembangunan infrastruktur modern. *** batastimor.com