Hal ini terkadang memantik diskursus yang panjang untuk
membuktikan apakah berdoa di depan patung adalah menyembah berhala atau tidak.
Untuk menjawab rasa ingin tahu sahabat SetapakRai Numbei sekalian, maka admin berusaha merangkum pendasaran biblis perihal
hal di atas.
Berikut ini Alasan Umat Katolik Berdoa di
Depan Patung Tak Dapat Disebut Menyembah Berhala;
Perjanjian Lama
(Dasar Biblis)
larangan pembuatan patung dalam Perjanjian Lama
(lih. Kel 20:4) berada dalam kesatuan dengan ayat sebelumnya (ayat 3) dan
sesudahnya (ayat 5), yaitu bahwa Allah melarang umat-Nya membuat patung yang
menyerupai apapun untuk disembah sebagai allah lain di hadapan-Nya.
Namun jika patung itu sendiri tidak disembah sebagai
allah lain, gambaran yang
menyerupai sesuatu tidak dilarang Tuhan.
Allah sendirilah, yang menyuruh membuat patung
kerub/ malaikat untuk ditempatkan di tempat kudus-Nya (lih. Kel 25:1,18-20;
1Taw 28:18-19; 1Raj 6:23-35).
Di Perjanjian Lama, Allah memang
melarang umat-Nya menggambarkan Diri-Nya ke dalam bentuk patung, karena Ia
sendiri belum menggambarkan Diri-Nya. Namun kemudian Allah sendiri
memperbaharui ajaran ini, dengan menggambarkan Diri-Nya di dalam Kristus (lih.
Kol 1:15); dengan demikian, manusia memperoleh gambaran akan Tuhan.
Maka berdasarkan penjelasan dari ayat-ayat yang terdapat
dalam perjanjian lama tersebut diperoleh pemahaman demikian;
Penggambaran akan Kristus dalam bentuk patung,
lukisan atau bahkan gambar dalam film kartun tidaklah melanggar perintah Allah,
karena Allah telah terlebih dahulu menggambarkan Diri-Nya di dalam Kristus.
Gambar/ patung itu tidak disembah, namun hanya
dimaksudkan sebagai alat bantu untuk mengarahkan hati dan pikiran kepada Tuhan.
Maka sikap hormat di hadapan patung/ gambar Tuhan Yesus,
Bunda Maria atau para kudus lainnya bukan merupakan penyembahan berhala, sebab
yang dihormati bukan patung itu sendiri melainkan pribadi yang dilambangkannya.
Sejak abad awal gereja jemaat
purba (katakomba) telah dihiasi oleh gambar- gambar rohani (Christian art), yang
terlihat dari dinding- dinding gereja bawah tanah tersebut, yang antara lain
ditemukan di abad ke-16 (31 Mei 1578, katakomba di Via Salaria).
Adanya gambar Kristus Gembala yang baik, atau Kristus
yang duduk di antara para orang kudus dan simbol- simbol serta ornamen lainnya
(seperti daun palma, domba, salib, ikan, dst) juga nampak pada kubur batu
(sarcophagi) umat Kristen.