Masyarakat NTT Janganlah Malu Tanam (Makan) Jagung dan Ubi

Masyarakat NTT Janganlah Malu Tanam (Makan) Jagung dan Ubi



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk) Kekeringan yang semakin ekstrem di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menempatkan sektor pertanian dalam keadaan genting. Dalam laporan terbaru dari majalah Kompas pada 20 Desember 2023 yang berjudul "Alarm Bencana Pangan di NTT," terungkap bahwa kekeringan yang melanda NTT telah mengurangi sumber air secara signifikan. Dampaknya sangat terasa pada areal pertanian masyarakat, dengan hampir sebagian besar lahan sawah terancam gagal panen.

Namun, di tengah tantangan ini, masyarakat NTT memiliki potensi besar yang dapat menjadi solusi dalam menghadapi krisis pangan yang mengerikan tersebut. Tanaman lokal seperti jagung dan ubi-ubian muncul sebagai alternatif yang sangat menjanjikan. Potensi besar dari tanaman-tanaman ini tidak boleh diabaikan atau dianggap remeh.

Jagung, dengan kemampuannya bertahan pada kondisi cuaca yang keras seperti wilayah NTT, telah terbukti menjadi salah satu tanaman yang tangguh di berbagai kondisi lingkungan. Kemampuannya untuk tumbuh di lahan kering dan memberikan hasil yang cukup melimpah menjadi nilai tambah tersendiri. Selain itu, ubi-ubian, dengan beragam jenisnya seperti ubi jalar, ubi kayu, dan lainnya, juga memiliki adaptabilitas tinggi terhadap kondisi lingkungan yang sulit. Kedua tanaman ini bukan hanya memiliki nilai nutrisi yang tinggi tetapi juga dapat diolah menjadi berbagai produk pangan yang bernilai ekonomis tinggi.

Pengembangan jagung dan ubi-ubian tidak hanya akan memberikan solusi terhadap kekeringan yang melanda, tetapi juga dapat membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi di NTT. Melalui pendekatan ini, masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada tanaman lain yang lebih rentan terhadap kondisi iklim yang tidak menentu.

Tindakan konkret perlu segera dilakukan. Pemerintah, lembaga penelitian, dan para pelaku usaha perlu bergandengan tangan untuk memberikan pendampingan, bantuan teknis, serta akses terhadap infrastruktur yang diperlukan bagi petani untuk dapat beralih dan mengembangkan tanaman-tanaman ini secara luas. Edukasi dan peningkatan kesadaran akan nilai ekonomis dan nutrisi dari jagung dan ubi-ubian perlu diintensifkan agar masyarakat NTT merasa yakin untuk beralih ke tanaman-tanaman alternatif ini.

Lebih dari sekadar strategi bertahan, pengembangan jagung dan ubi-ubian menjadi sebuah kesempatan emas bagi masyarakat NTT untuk menunjukkan ketangguhan dan kemandiriannya dalam menghadapi tantangan ekstrem. Dengan memaksimalkan potensi lokal yang ada, bukan hanya akan tercipta ketahanan pangan yang lebih baik, tetapi juga dapat mengangkat kesejahteraan dan meningkatkan daya saing wilayah ini dalam skala nasional.

Oleh karena itu, mari bersama-sama membangun semangat kolaborasi dan kesadaran akan keberlimpahan sumber daya alam yang dimiliki NTT. Tanam jagung dan ubi, bukan hanya untuk menyelamatkan pertanian, tetapi juga sebagai langkah progresif menuju kedaulatan pangan yang tangguh dan berkelanjutan bagi masa depan yang lebih baik.

 

Swasembada Pangan Lokal

Pengembangan jagung dan ubi-ubian di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki peran yang sangat penting dalam upaya mencapai swasembada pangan lokal, terutama di tengah ancaman kekeringan ekstrem yang mengganggu sektor pertanian.

Karena itu, pengembangan jagung dan ubi-ubian sebagai tanaman pangan lokal memberikan variasi yang lebih besar dalam sumber makanan yang tersedia. Dengan demikian, melalui diversifikasi ini, ketahanan pangan lokal dapat ditingkatkan. Swasembada pangan lokal tidak hanya mengacu pada ketersediaan pangan, tetapi juga kepada keberagaman jenis pangan yang dapat diproduksi secara mandiri di tingkat lokal.

Sebagaimana diuraikan terdahulu, tanaman jagung dan ubi-ubian memiliki ketangguhan terhadap perubahan iklim. Jagung dan ubi-ubian merupakan tanaman yang relatif lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang sulit, seperti kekeringan. Dengan mengandalkan tanaman-tanaman ini, masyarakat dapat memperoleh sumber pangan yang lebih andal bahkan dalam situasi cuaca yang tidak menentu. Sebab itu, ketahanan pangan lokal harus mengakomodasi perubahan iklim yang semakin ekstrem.

Penting diingat juga bahwa, pengembangan jagung dan ubi-ubian di NTT tidak hanya mengatasi krisis saat ini, tetapi juga memperkuat kemandirian pangan. Ketergantungan pada sumber pangan dari luar dapat dikurangi karena produksi pangan lokal yang cukup memadai. Hal ini akan membantu dalam menjaga stabilitas pasokan pangan di tingkat lokal dan mengurangi risiko kelaparan akibat ketergantungan pada pasokan pangan dari luar.

Dengan pengembangan jagung dan ubi-ubian juga dapat menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat NTT. Selain menjadi sumber pangan, tanaman-tanaman ini bisa menjadi komoditas ekspor yang berpotensi meningkatkan pendapatan petani dan menggerakkan perekonomian lokal. Dengan demikian, hal ini dapat membantu masyarakat untuk lebih mandiri secara ekonomi.

Dalam upaya mencapai swasembada pangan lokal, penting untuk terus mendorong inovasi dalam pengolahan dan pemanfaatan produk-produk pangan lokal, seperti jagung dan ubi-ubian. Dari sini, dapat muncul berbagai produk olahan yang memiliki nilai tambah dan dapat menjadi alternatif makanan sehat bagi masyarakat, meningkatkan nilai ekonomis dan daya tarik pasar.

Melalui pengembangan jagung dan ubi-ubian sebagai solusi terhadap krisis pangan yang dihadapi NTT, langkah-langkah tersebut merupakan bagian penting dari upaya menuju swasembada pangan lokal yang kuat dan berkelanjutan. Hal ini tidak hanya membantu mengatasi bencana rawan pangan, tetapi juga mendorong kemandirian pangan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

 


 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama