Pasar di PLBN Motaain selalu ramai oleh orang Timor Leste yang berbelanja kebutuhan keluarga. Akibatnya warga lokal ikut kecipratan cuan dari geliat pasar ini. (Foto: Humas BNPP) |
PLBN Motaain yang berada di Tasifeto Timur, Belu,
Nusa Tenggara Timur (NTT) berbatasan langsung dengan pos batas Timor Leste di
Desa Batu Gede. Aktivitas pada salah satu pasar perbatasan negara ini, dimulai
tepat pukul O6.00 WITA hingga sekurangnya berakhir pukul 14.00 WITA, setiap
hari Selasa.
Para pembeli dari desa di sekitar PLBN Motaain
maupun warga Timor Leste bisa berbelanja sembako, sayur mayur, bakso, ikan,
jamu, ayam, sirih pinang, pakaian, aksesoris, mainan anak-anak, barang
elektronik, perabotan rumah tangga, parfum hingga barang elektronik.
Selain itu, PLBN Motaain juga memfasilitasi layanan
bergerak atau mobile banking perbankan milik Bank NTT dan BNI sekaligus money
changer. Warga Timor Leste tidak dikenakan tarif pajak dan hanya perlu
menunjukan pas lintas batas sebagai dokumen pengganti paspor.
"Tetapi tetap harus berbelanja menggunakan
Rupiah, dan pulang membawa total harga barang belanja tidak lebih dari 50 Dolar
(Amerika Serikat-red)," jelas Kepala PLBN Motaain, Engelberthus Klau,
dalam keterangan resminya dikutip Kamis (14/12/2023).
Seorang warga Timor Leste yang rutin berbelanja di
PLBN Motaain, Antonio Ximenes Da Costa (27) mengungkapkan, dengan adanya pasar
di PLBN Motaain bisa lebih mudah berbelanja sayur maupun pakaian. Hal ini
lantaran jarak dari desanya lebih dekat dan mudah tanpa harus menggunakan
dokumen paspor.
Kemudahan dan kenyamanan berbelanja juga dirasakan,
Chaterine Benevides Do Santos (29). Dirinya merasa terbantu dengan adanya pasar
di PLBN Motaain karena segala kebutuhan bisa dibeli. Apa lagi pasar di PLBN
Motaain ini sudah menyediakan ATM untuk tukar uang Dollar AS ke Rupiah. Ya,
mata uang resmi Timor Leste adalah Dollar AS yang dipakai sejak tahun 2000.
"Sangat membantu ketika kami dari Timor Leste
berbelanja di Pasar Motaain," terangnya.
Senada dengan Antonio dan Chaterine, Charlota Fraga
Soares (45) juga merasakan dampak positif dari keberadaan pasar di PLBN Motaain
ini. Ia mengungkapkan, adanya Pasar Motaain sangat terbantu karena memudahkan
memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Sementara itu, keberadaan pasar di PLBN Motaain juga
dimanfaatkan meraup 'cuan' oleh warga Indonesia. Maria (55) yang merupakan
pedagang sayur mayur kini tak perlu terbebani mahalnya biaya angkutan ke kota.
"Dengan adanya program pasar di PLBN Motaain,
saya jadi bisa sesekali menjual hasil kebun saya di perbatasan tanpa harus naik
ke kota," ungkapnya.
Hal yang sama juga dirasakan Shukur (28) yang
berdagang pakaian. Ia bersama 58 pedagang lainnya terbantu dengan adanya pasar
di PLBN Motaain karena mampu memperluas penjualan hingga di negara Timor Leste.
Sementara itu, George Nahak (30) yang juga warga
Indonesia menyatakan sangat terbantu sekali dengan adanya pasar di PLBN
Motaain. Dengan adanya pasar ini tidak perlu lagi jauh ke kota Atambua untuk
membeli kebutuhan sehari-hari.
"Di Pasar Motaain semua kebutuhan yang saya
cari sudah tersedia,"ucapnya. *** caritau.com