Pria lanjut usia
(lansia) itu diduga tewas ditusuk dengan benda tajam. Sebab, pada bagian
pinggang kiri, leher bagian kanan, dan bagian rusuk kirinya terdapat luka
tusukan.
"Ya, diduga kuat
korban mengalami pendarahan hingga meninggal dunia akibat luka tusukan benda
tajam," ungkap Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, Rabu
(3/1/2023).
Wirata menuturkan mayat
Yance ditemukan oleh anak kandungnya, Herlin Manafe. Saat itu, Herlin diminta
oleh salah satu keluarganya, Rekswardi Yofandi Mau, agar menjemput Yance yang
sebelumnya pergi ke rumah rekannya, Albinus Abakut di Desa Poto.
Betapa kagetnya Herlin
saat menemukan ayahnya dalam keadaan tewas dengan posisi tergeletak. Herlin
lalu memberitahukan warga soal temuan itu.
Selanjutnya, dilaporkan
ke Bhabinkamtibmas Desa Poto dan Polsek Fatuleu. Unit Identifikasi Polres
Kupang pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan
pemeriksaan luar. Setelah itu, langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Naibonat, Kabupaten Kupang untuk diautopsi.
"Hasil autopsi
dari RSUD Naibonat ditemukan sejumlah luka tusukan," tutur Wirata.
Dia menerangkan saat ini Kasat Reskrim Polres Kupang Iptu Elpidus Kono Feka
telah memeriksa sejumlah saksi agar bisa mengungkap kematian Yance.
"Dari keterangan
para saksi, korban bersama sejumlah warga sempat berpesta minuman keras jenis
sopi sebanyak tiga botol di rumah Albinus," tandasnya.
Informasi yang dihimpun
detikBali, sempat terjadi keributan di rumah Albinus Abakut. Tiba-tiba lampu
padam. Setelah itu, tidak ada lagi keributan hingga Yance ditemukan tewas
mengenaskan. *** detik.com