Ketua DPD PDI Perjuangan NTT Emi Nomleni usai mendaftar sebagai calon gubernur NTT di DPW PAN NTT. Ia tengah berbincang dengan ketua DPW PAN NTT Ahmad Yohan. |
Sekretaris DPW PAN
NTT Marthen Lenggu mengalungi Emi di
depan kantor DPW PAN NTT, Jumat 26 April 2024. Emi datang mengenakan baju putih
dan sarung corak merah, khas NTT.
Sejumlah pengurus PDI Perjuangan NTT
dan Kota Kupang menemani Ketua DPRD NTT itu mendaftar sebagai calon gubernur
(cagub) NTT. Ahmad Yohan, Ketua DPW PAN NTT menyambut
'tamu' kehormatan itu.
Ahmad Yohan
mengajak Emi Nomleni dan rombongan masuk ke Rumah
PAN. Warna biru merah lambang kedua partai mengisi tempat yang disiapkan.
"Ini bukan
kebetulan, ada komunikasi, ad proses. Tentu saya datang, ada yang baju merah,
karena ini bukan sekedar datang sebagai Emi Nomleni sendiri,
tapi Emi Nomleni menjadi kader PDI Perjuangan yang
diizinkan untuk berada di dalam proses ini," ujarnya.
Dia mengatakan,
kehadiran sejumlah pengurus itu untuk memberi dukungan dan terlibat. Emi Nomleni menyebut
dalam dinamika kehidupan tidak bisa berjalan sendiri. Kerja sama dan relasi
menjadi kebutuhan utama.
Emi Nomleni kemudian
menjelaskan filosofi selendang yang ia kenakan. Selendang itu terdiri dari
ragam warna. Butuh keterampilan untuk menyiapkan selendang yang indah
itu.
"Rajutan ini
terdiri dari banyak warna, tapi juga dia memberikan kesan yang indah. Rajutan
ini dia akan indah kalau disiapkan dengan baik, ada pilihan bahan yang baik,
dan dirajut tangan terampil dan akan menghasilkan rajutan yang baik,"
kata Emi Nomleni.
"Tapi ada juga
yang tidak baik. Tidak baik itu karena dia juga dibuat dari bahan yang bukan
tidak baik, tapi tidak teliti untuk dipilih. Saya harap kami ada disini (PAN
NTT) kami ingin merajut bersama PDI Perjuangan dan
PAN di NTT," sambung dia.
Ketua DPRD NTT itu
menyebut ada banyak yang akan melakukan hal yang sama. Tapi PDI Perjuangan dan
PAN NTT harus punya tanggung jawab menghasilkan pemimpin terbaik.
"Ada banyak yang
akan ada dalam proses tapi paling tidak bahwa PDI Perjuangan dan PAN hari ini
memiliki tanggungjawab menghasilkan pemimpin terbaik untuk Nusa Tenggara Timur.
Kita tidak saja sekedar memilih orang-orang tapi kita harus
bertanggungjawab," ujarnya.
Menurut dia, dalam
proses yang baik tentu akan menghasilkan hasil yang baik pula. Apapun yang
ditugaskan atau kewajiban bersama dalam kebersamaan itu, Emi mengaku siap
sebagai bagian dari yang diinginkan.
"Saya tidak ada
apa-apa. Saya tidak punya apa-apa tapi saya juga punya apa-apa untuk memberikan
terbaik bagi Provinsi NTT. Tapi kita tidak bisa jalan sendiri makanya kita
datang ke rumah besar PAN untuk merajut bersama," kata dia.
Ia menyebut ini
merupakan langkah-langkah lainnya yang dilalui untuk perjalanan selanjutnya.
"Semoga rajutan kita bisa terus bersama-sama. Paling penting Pak Ketua
(DPW PAN NTT), rajutan itu keluar dari tangan perempuan-perempuan hebat di Nusa
Tenggara Timur," kata dia.
Emi Nomleni menegaskan,
rajutan itu dibuat oleh orang yang mungkin, menurut dia, tidak sekolah, tapi
karyanya bisa dinikmati dengan indah dan hingga hari ini. *** poskupang.com