![]() |
Punggung korban lebam usai dianiaya. Dok: Ist |
Akibat kekerasan itu,
Damianus mengalami luka lebam dan dilarikan ke Puskesmas untuk mendapat
perawatan.
Menurut Damianus,
kejadian bermula saat dia membonceng istri dan anaknya hendak berobat ke
Puskesmas Boru.
Dalam perjalanan,
mereka berpapasan dengan M, oknum TNI yang memuat rumput untuk pakan ternak
dengan sepeda motor. Makanan ternak itu menyapu jalanan yang penuh debu Gunung
Lewotobi Laki-laki sehabis erupsi.
Damianus menegur M agar
menurunkan kecepatan sehingga tidak menyulitkan pandangan sesama pengguna
jalan. Tak terima ditegur, M lalu turun dari sepeda motornya dan menghampiri
korban.
"Dia (M)
intimidasi saya, karena tidak terima ditegur," kata Damianus, Jumat (2/5).
Karena terus
diintimidasi, Damianus berniat mengeluarkan ponselnya untuk merekam kejadian
itu. Video itu, menurutnya, sebagai bukti apabila terjadi hal-hal tak terduga.
M lalu meminta Damianus
menghapus video yang sempat terekam. Keduanya pun beradu mulut, hingga dilerai
pengendara yang melintas.
"Video itu saya
hapus dan selanjutnya saya antar istri dan anak ke puskesmas," ungkapnya.
Dijemput di Rumah
Damianus mengira
masalah sepele itu sudah selesai. Ternyata, keesokan hari, rumahnya didatangi
dua oknum TNI. Dia diminta datang ke Koramil Boru untuk mediasi persoalan
kemarin.
Ia pun mengajak
istrinya ke kantor Koramil Boru. Namun, bukannya mediasi, ia malah dianiaya
empat anggota TNI. Ironisnya, kekerasan itu disaksikan istrinya dari halaman
luar Koramil 1624 Boru.
"Pak M juga ikut
pukul saya. Mereka ada empat orang yang aniaya saya di koramil," cerita
Damianus.
Selain ditinju dan
ditendang, ia juga dipukul mengunakan kabel hingga badannya lebam.
Setelah dianiaya,
korban pun diminta pulang ke rumahnya tanpa ada permintaan maaf.
"Sempat dilarikan
ke Puskemas Lewolaga. Setelah penganiayaan, saya rasa mual dan susah
bernapas," ujarnya.
Dandim: Sedang Kita Tuntaskan
Komandan Distrik
Militer (Dandim) 1624 Flores Timur, Letkol Inf M. Nasir Simanjuntak membenarkan
aksi anggotanya itu. Menurutnya, saat ini kasus itu tengah dimediasi.
"Sedang kita
tuntaskan. Biarkan kita menyatu dengan rakyat, dan rakyat bersama TNI. Sedang
dimediasi agar pertemanan masyarakat dengan TNI terus solid seperti yang selama
ini dilakukan," katanya.
Pengakuan Oknum TNI
Sementara itu, M, oknum
TNI, mengaku kesal dengan cara tegur Damianus yang dinilai tak sopan.
"Dia teriak dengan
kata 'Woe!'. Kita kalau lewat di jalan, kena debu atau apa pun itu kan
risikonya kita sama-sama pengguna jalan," ujar M.
M menilai korban
seperti menantangnya yang saat itu baru pulang mengambil rumput untuk makan
ternak sapi. *** kumparan.com