Pariyem mulai bekerja dengan majikannya, USM dan
keluarga sejak 2014 silam. Selama enam tahun bekerja di situ dia tak
diperbolehkan keluar dari rumah. Selama itu pula dia tak pernah menerima
sepeserpun gaji yang menjadi haknya.
Hingga pada Selasa (16/2/2021) malam, Pariyem
memberanikan diri keluar dari rumah USM dengan cara melompati pagar. Dia
langsung mencari tempat sampah dan mengais sisa makanan untuk mengenyangkan
perutnya yang kelaparan.
Pariyem tak sendirian saat itu. Dia bersama anaknya
berusia 12 tahun yang memang ikut dengannya di rumah USM.
Aksi perempuan 44 tahun bersama anaknya mengais sisa
makanan di tempat sampah itu kemudian dipergoki sejumlah warga. Dia
diinterogasi dan menceritakan semua penderitaannya selama bekerja dengan
keluarga USM, termasuk soal kekerasan yang dialami dia dan anaknya.
Pariyem juga menceritakan bahwa majikannya tak hanya
melakukan kekerasan, tapi juga tak membayar gajinya selama bertahun-tahun.
Setelah itu, Pariyem dan anaknya pergi ke rumah anak
tirinya di Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan.
Warga kemudian meneruskan informasi yang diterima
dari Pariyem itu ke Babinkamtibmas dan forkompimka. Sempat dilakukan mediasi
antara Pariyem dan pihak keluarga USM.
Dalam mediasi itu juga disepakati USM membayar lebih
dari Rp12 juta kepada Pariyem sebagai gajinya selama bekerja.
Sosok dibalik gambar ikonik biskuit Khong Guan Menjawab Semua Spekulasi Kita
Mengakulah sebagai anak kampung, bukan kampungan
Benarkah, kampung itu kampungan sekali udik dan payah?
Meski sempat mediasi, namun warga kemudian ramai-ramai kembali mendatangi Pariyem di rumah anak tirinya. Warga mengajak perempuan asal Solo, Jawa Tengah itu untuk melaporkan USM dan keluarganya ke kantor polisi atas dugaan penganiayaan dan penyekapan.
Pariyem bersama warga kemudian mendatangi Sentra
Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Probolinggo Kota untuk membuat
laporan polisi. Laporan dibuat oleh Ketua RT 04, Titik yang dengan warga
lainnya sangat geram dengan perbuatan USM dan keluarga kepada Pariyem.
Saat ini laporan sudah diterima Polres Probolinggo
Kota. Kepolisian langsung melakukan penyelidikan atas dugaan penganiayaan dan
penyekapan terhadap Pariyem.
Sumber Berita:
https://kumparan.com/berita_viral/kisah-pilu-pariyem-art-di-probolinggo-makan-sisa-sampah-dan-tak-digaji-6-tahun-1vCBJary70O/full