Pertanian: Tanah Sebagai Sumber Kehidupan dan Sarana Kehidupan

Pertanian: Tanah Sebagai Sumber Kehidupan dan Sarana Kehidupan

Ilustrasi Pertanian


Setapak rai numbei - Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan pernah lepas dari tanah. Manusia melihatnya, menginjaknya, memperhatikannya, dan bahkan menggunakannya sebagai sumber kehidupan sehari-hari. Namun apakah manusia pernah berpikir apakah tanah itu? dan seberapa pentingkah tanah? karena selama hidupnya, manusia akan sangat tergantung kepada tanah.

Tanah merupakan tubuh alam tempat hidup tanaman dan hewan yang merupakan sumber pangan bagi manusia. Tanah ditemukan dimana saja dan selalu di dekat manusia. Namun manusia tidak menyadari bahwa sebetulnya tanah di suatu tempat berbeda dengan tanah di tempat lain. Banyak pengertian dan pandangan mengenai tanah. Lantas apa saja pandangan manusia terhadap tanah?

Sektor pertanian merupakan sumber kehidupan manusia dan juga sektor yang menjanjikan bagi perekonomian Indonesia. Pertanian salah satu pilar bagi kehidupan bangsa. Bertani adalah pekerjaan yang mulia, selain untuk kehidupannya sendiri, juga penting bagi kelestarian alam dan makluk hidup lainnya.

Petani sebenamya manusia yang kaya karena bisa memberikan banyak hal yang bermanfaat bagi manusia dan alam. Menjadi petani adalah membanggakan dan ladang amal untuk kehidupan nantinya. Kemauan untuk belajar dan berusaha serta menerapkan inovasi teknologi pertanian adalah kunci suksesnya.

Dengan kegiatan di sektor pertanian,, masyarakat memperoleh pangan yang merupakan kebutuhan pokok untuk keberlanjutan hidup dan kehidupannya. Manusia tidak dapat hidup dengan baik tanpa makan yang berkecukupan baik jumlah dan mutunya. Oleh karena itu kemampuan negara atau daerah untuk menyediakan pangan yang cukup bagi penduduknya melalui kemandirian pangan adalah kewajiban.

Lebih dan 60 % penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian sehingga sering disebut Indonesia sebagai negara agraris. mi berarti sumber penghasilan untuk memenuhi seluruh kebutuhan keluarganya baik untuk kebutuhan pangan, sandang, papan, sekolah dan sebagainya dari sektor ini.

Menyadari hal ini, Kementerian Pertanian melakukan terobosan berbagai program seperti Sistem Perbenihan, PUAP, SL-PTT, LM3, yang pada akhimya terjadi peningkatan kesejahteraan petani. Selain dikonsumsi, hasil pertanian juga diolah atau diperdagangkan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Tidak semua negara mempunyai lahan yang cukup untuk berusahatani, peluang pasar ekspor hasil pertanian masih terbuka. Indonesia mempunyai cita-cita menjadi negara yang mampu menyediakan pangan bukan saja bagi penduduk Indonesia yang besar ini, tetapi juga bagi dunia dengan semboyan: we can feed the world.



Pertanian mampu meredam terjadinya kebanjiran atau kekeringan. Pemanasan ikiim global yang terjadi saat ini akibat manusia tidak memperhatikan alam dengan baik. Pertanian mampu menyimpan air dan air sumber kehidupan tidaksaja bagi manusia tetapijnga makhluk hidup lainnya. Tanpa air, semua makhluk akan mati.

Perlu diingat, jumlah air di muka bumi dalam tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran yang disebut siklus hidrologi akibat pengaruh sinar matahari. Matahari memancarkan energi panas keseluruh permukaan bumi lalu terjadi penguapan'air dari sungai, laut, dll yang kemudian uap air tersebut turun kembali ke permukaan bumi sebagai hujan.

Pada tanah persawahan, 25 % dari air yang turun akan mengisi air tanah dan sisanya mengalir ke sungai dan waduk (irigasi), yang nantinya juga untuk mengairi sawah. Demikian pada tanaman perkebunan dan sebagainya. Ini berarti dengan bertani selain menjaga ketersediaan air tanah juga mencegah bencana banjir, kekeringan, tanah longsor dan sebagainya.

Perlindungan sumber daya hayati penting untuk kehidupan manusia dan pelindung yang paling aman dari kelaparan. Beragamnya jenis tanaman dan hewan yang dibudidayakan petani merupakan dasar untuk menjaga keragaman produk pertanian. Dengan bertani, keseimbangan alampun akan tercipta, keanekaragaman hayati terjaga dan alam akan bahagia. Pertanian menghasilkan limbah berupa sisa-sisa tanaman. Bila ditimbun kembali di lahan pertanian agar diurai kembali oleh mikroorganisme atau menjadi kompos maka lahan pertanian akan mampu menyerap limbah organik dan tanah menjadi subur.

Pertanian juga sebagai pelestari nilai sosial dan budaya. Keterkaitan pertanian dengan ritual budaya cukup kental dan unik. Hampir di semua daerah mempunyai acara ritual terkait dengan pertanian apakah waktu tanam atau panen. Seperti di Provinsi Banten, bentuk ritual dikenal dengan Seren Taun.

Acara ini wujud rasa syukur masyarakat petani kepada Tuhan dan alam yang telah memberikan kelimpahan rahmatNya melalui tanah yang subur dan hasil bumi yang melimpah, panen berhasil. Acara ini juga berdoa agar hasil pertanian pada tahun berikutnya melimpah seperti tahun ini. Di Banten, acara ini dihadiri dilakukan secara besar-besaran dengan menghadirkan para tokoh atau pemangku kepentingan seperti Gubemur, Wakil Gubemur, Kapolda, Bupati/Walikota, Kepala Dinas Pertanian dan sebagainya.

Pola konsumsi yang hanya bertumpu pada satu jenis bahan pangan pokok seperti beras dan terigu menjadi salah satu penyebab timbulnya masalah ketahanan pangan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi masalah pangan adalah dengan melakukan diversifikasi pangan, melalui penggalakan pangan lokal sebagai subsitusi beras dan terigu.

Pertanian adalah sumber utama di dalam kehidupan di dunia. Tidak ada satu orang pun yang tidak membutuhkan hasil dari dunia pertanian. Hasil dari pertanian itu sendiri sangat beragam, dari hasil perkebunan, perikanan, peternakan dan masih banyak lagi. Namun, usaha dari pengembangan dunia pertanian itu sendiri belum begitu maksimal. Masih banyak pertanian yang belum bisa memenuhi kebutuhan dalam hidup / kebutuhan pasar. Itu semua dikarenakan masih banyaknya para petani atau pekerja dunia pertanian yang tidak berasal dari dunia pertanian / orang-orang di luar pertanian. Terkadang itu semua juga disebabkan oleh belum terkuasainya ilmu dan teknologi di dalam dunia pertanian. Untuk itu, kita sebagai generasi muda yang belajar untuk menguasai ilmu dan teknologi di dalam dunia pertanian harus bisa membangun dunia pertanian dengan lebih baik dan maju. Hal itu dapat dilakukan dengan cara melakukan dengan tindakan kita sendiri ataupun dengan mengajarkan / memberikan penyuluhan kepada para petani yang belum begitu menguasai ilmu dan teknologi di dalam dunia pertanian agar para petani dapat lebih maju. Untuk itu, sebagai generasi muda kita harus bisa memajukan/membuat perubahan yang lebih baik di dalam dunia pertanian. Karena generasi muda di dunia pertanian adalah generasi yang diharapkan dapat memajukan pertanian dan memakmurkan kehidupan di dunia.


Lihat Juga: 

Pemuda-Pemudi Jangan Malu Menjadi Petani

Sejarah Pertanian Indonesia (Sejak Kapan Manusia Bertani dan Bercocok Tanam?)

Mengakulah Sebagai Anak Kampung Bukan Kampungan


Anak Cucuku, Aku Titipkan Tanah Sebagai Sumber Kehidupan dan Sarana Kehidupan

Ilustrasi Pertania. Gaya orang Afrika menanam sayur


Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Dari pernyataan diatas bahwa tanah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Manusia sangat membutuhkan tanah karena dari manusia lahir mereka menginjak pada tanah, mereka hidup diatas tanah, dan akhirnya mereka akan kembali kepada tanah. 

Dari tanah juga manusia mendapatkan pasokan bahan makanan seperti menanam sayuran, buah, serta tanaman pangan sebagai kebutuhan utama manusia. Diatas tanah juga manusia mendirikan rumah tinggal mereka sebagai tempat berlindung, beristirahat, melakukan pekerjaan mereka sehari - hari dan masih banyak kegiatan lainnya. Hewan di darat juga lahir diatas tanah, hidup diatas tanah, dan mati diatas tanah juga. Lalu untuk tumbuhan, tanah menjadi media mereka untuk tumbuh karena tanah menyediakan hara dan air sebagai nutrisi tumbuhan hidup dan berkembang lalu manusia mendapat bahan pangan dari tumbuhan dan memperoleh oksigen juga untuk mereka bernafas.

Semakin berkembangnya zaman menjadikan manusia ini lupa akan pentingnya menjaga tanah sebagai tempat mereka hidup, berpijak, dan mendapat bahan makanan. Manusia selalu mencemari tanah dengan bahan - bahan kimianya, sebagai contoh saat mencuci pakaian dan air cucian di buang ke tanah, bahan limbah pabrik yang dibuang ke tanah, penumpukan sampah diatas tanah alu dalam pertanian pemberian pupuk kimia yang berlebihan melebihi dosis membuat tanah mengalami penurunan kesuburan, menjadi kekurangan unsur hara dan sulit untuk ditanami karena kandungan bahan - bahan kimia yang berada didalam tanah. 

Hal ini akan berdampak pada sektor pertanian saat petani melakukan penanaman setelah itu mungkin saja tanaman tumbuh lalu mati ataupun tanaman tumbuh dan menghasilkan panen yang amat sedikit karena kurangnya unsur hara pada tanah untuk mendukung tumbuh optimal pada tanaman. Jika pasokan bahan pangan sedikit karena panen yang didapat sedikit pula maka suatu negara akan melalukan impor bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam suatu negara tersebut. Apakah lebih baik jika manusia mampu menjaga kesuburan tanah dan tanah mampu memberikan hasil panen yang optimal sehingga suatu negara tidak perlu impor untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka dan negara bisa memberikan bantuan dana mereka untuk memajukan pertanian ?



Perlu dilakukan upaya untuk mengembalikan kesadaran manusia akan pentingnya menjaga tanah ataupun meningkatkan kesuburan tanah. Memang butuh proses yang cukup lama karena harus merubah kebiasaan buruk manusia yang suka membuang bahan - bahan kimia di tanah. Namun bisa juga di sektor pertanian dengan memberikan edukasi untuk para petani agar menggunakan pupuk organik, menggunakan pola - pola pertanian terpadu, atau memanfaatkan kotoran hewan ternak sebagai pupuk kompos hal ini akan berdampak baik untuk mengembalikan kesuburan tanah dan agar tidak kekurangan bahan pangan. Ayo bantu menjaga keseburan tanah karena kita manusia juga membutuhkan tanah untuk memberikan hasil pangan, menjaga tanah sama halnya menjaga kehidupan anak cucu kita kelak.

 

 

***
Frederick Mzaq 
(Penimba Inspirasi Jalan Setapak)

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama