Teladan Suster Lucy Agnes, Anak Orang Kaya Pengikut St. Teresa

Teladan Suster Lucy Agnes, Anak Orang Kaya Pengikut St. Teresa

Jarang sekali ada orang kaya yang mau membaktikan dirinya untuk kaum miskin. Namun itu berbeda dengan Suster Lucy Agnes. Si anak tunggal dari keluarga kaya raya ini memilih jadi suster demi bisa melayani kaum miskin.  

Suster Lucy Agnes


Sekitar bulan Agustus 2017, beredar foto seorang suster yang disebut-sebut adalah cucu dari bos perusahaan rokok terkemuka, Djarum.

 Sosok itu adalah Suster Lucy Agnes. Dalam foto itu tampak ia begitu sederhana dengan jubah khas pengikut Ibu Teresa. Ada aura kedamaian terpancar dari dirinya.

Akan tetapi yang membuat sosok ini istimewa adalah ia berasal dari keluarga kaya raya. Dikutip dari Alumnimaterdei.com, Suster Lucy Agnes adalah anak tunggal dari Paul dan Cecilia Darmoko yang merupakan pemilik restoran Ayam Bulungan.

Cecilia adalah saudara sepupu dari pemilik Djarum, Robert Budi Hartono. Suster Lucy Agnes terlahir dengan nama Maria Donna Dewiyanti Darmoko.

Sebagai anak yang berasal dari keluarga kaya, Maria Donna sempat merasakan sekolah di luar negeri. SMA dan kuliah di Pert Australia, kemudian menyelesaikan jenjang master/magister (S2) di salah satu kampus di Chicago, Amerika Serikat.

Lihat Juga: 

Pengikut Bunda Teresa

Meskipun berasal dari keluarga orang paling tajir di Indonesia, Lucy Agnes ternyata memilih hidup sederhana dan melayani umat.

Yang paling membuat kagum adalah Lucy merupakan pengikut Ibu Teresa yang dikenal hanya memiliki dua set pakaian. Menurut rekan-rekannya, Suster Lucy sangat setia menjalankan kaul kemiskinan dan menikmati kehidupannya.

Di Kalkuta, India, di mana ia pernah menjadi sekretaris pimpinan kongregasi Missionaris Claris, konon Lucy paling sedia jika harus mendampingi orang-orang yang sekarat. 

Ia juga tanpa ragu dengan sabar dan kasih mau mencabuti belatung-belatung dari luka-luka membusuk di tubuh dan kepala pasien.

Suster Lucy mengaku mengalami pencerahan saat ia dan keluarganya berlibur ke Hong kong.

“Awalnya saya sangat terganggu saat melihat begitu banyak tunawisma di jalanan Hong Kong, yang meringkuk, sakit dan kotor. Insting emosional pertama saya adalah melarikan diri saat melihat mereka dan saya hampir muntah,” ujarnya.

“Saat saya meninggalkan orang-orang ini, sesuatu membuat saya melambat, seolah-olah ada yang menyuruh saya kembali kepada mereka untuk melakukan sesuatu yang baik untuk orang-orang yang tidak beruntung itu” lanjutnya melansir Grid.

Maria Donna memutuskan untuk masuk Kongregasi Misionaris Cinta Kasih dengan nama Suster Lucy Agnes. 

Orang tuanya sangat menentang pilihan ini namun dia tetap teguh pada panggilannya. Sekarang dirinya sedang menjalankan misi pelayanan di Timor Timur. *

*Dilansir dari berbagai sumber

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama