"Ba-NTT-u Flobamora", Konser Virtual Diaspora Katolik Sedunia untuk Korban Bencana di NTT

"Ba-NTT-u Flobamora", Konser Virtual Diaspora Katolik Sedunia untuk Korban Bencana di NTT

Kapal Chantika 10 yang karam di Pelabuhan Seba, Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur, selombang tinggi dan angin kencang yang melanda sejumlah wilayah itu pada tanggal 3 dan 4 April 2021. (Foto: Antara)


Setapak rai numbei - - - Pastor Leonardus Mali Pr dari Keuskupan Agung Kupang, NusaTenggara Timur (NTT), yang tengah melanjutkan pendidikan di kota abadi Roma, Italia, terhenyak ketika mendengar bahwa tanah leluhurnya porak-poranda akibat bencana Siklon Seroja yang menghantam NTT sejak 2 April sampai 5 April 2021.

Hatinya menangis. Namun, pastor bersosok tinggi ini tidak tinggal diam dan meratap. Dia bekerja tak henti menghubungi banyak pihak mencari berita langsung dari kawan-kawan di NTT untuk disebarluaskan, terutama dalam grup Komunitas/Keluarga Katolik Indonesia (KKI) diaspora sedunia, di mana dia menjadi pelopor.

Dirinya percaya bahwa dalam kesedihan dan penderitaan, selalu ada harapan. Menanggapi Pastor Leo, dari berbagai pelosok bangsa di dunia, para diaspora Indonesia bahu-membahu tampil ke depan mengambil aksi peduli dan kasih untuk NTT. Mereka pun menggelar aksi penggalangan dana dalam bentuk konser “Ba-NNT-u Flobamora, dari Kita untuk Kita”.

Perwakilan dari KKI Utara Italia (Milan), Shirley Hadisandjaja mengatakan, kegiatan tersebut akan ditayangkan oleh kanal Youtube, HidupTV, pada Minggu (18/4/2021) pukul 19.00 WIB (20.00 Wita) atau pukul 14.00 CET (Waktu Eropa Tengah).

Lihat Juga:

Filosofi Berkebun, Semakin Kita Meneguknya Semakin Kita Haus Rasanya

Dua Mukjizat Dari Balik Bencana di Lembata-Adonarana, NTT

Hiduplah Dengan Filosofi Lebah

“Konser virtual ini diselenggarakan berkat kerja sama antara Hidup TV, HOPE, dan Caritas Indonesia. Acara didukung Duta Besar RI untuk Tahta Suci Vatikan, Laurentius Amrih Jinangkung, Duta Besar RI untuk Meksiko merangkap Guatemala-El Salvador-Belize, Cheppy Triprakoso Wartono, dan Putri Indonesia Lingkungan 2020, Putu Ayu Saraswati,” ujar Shirley, Sabtu (17/4/2021).

Melihat yang telah terjadi, Pastor Leo mengatakan, bencana di NTT adalah dampak nyata dari pemanasan global akibat perubahan iklim karena kejahatan ekologi yang dilakukan di seluruh dunia. Bencana ini sekali lagi mengingatkan adanya saling ketergantungan global, bahwa kita hidup dalam sebuah perahu yang sama.

“Yang menyedihkan, NTT yang menanggung akibat dari bencana ini bukanlah sebuah wilayah yang menjadi penyumbang siknifikan emisi karbon, yang menyebabkan pemanasan global. Ketergantungan global ini juga mengajarkan kita untuk saling peduli. Peduli antara sesama dan peduli pada alam sebagai gambaran sang Pencipta,” tuturnya.

Dikatakan, konser akan menggalang kepedulian dengan dedikasi yang penuh dari orang-orang yang telah memberi dari apa yang dimiliki, baik waktu, tenaga, pikiran, bakat, bahkan pengorban materil. Semua yang terlibat di dalamnya melakukan itu secara sukarela.

Ine Patah, dari HOPE yang berdiam di Belanda, menanggapi kesedihan Pastor Leo dengan sebuah ide menggelar konser virtual untuk menggalang dana bagi para korban bencana di NTT itu.

“Apa yang terjadi di NTT sangat mengiris hati setiap manusia dan bagi diaspora Indonesia, terutama yang berasal dari NTT, apa yg terjadi di sana ibarat bagian tubuh kita yang mengalami kesakitan. Dari solidaritas dan perhatian yang dalam dari diaspora maka terbentuklah gagasan untuk memberikan konser sederhana dan kecil ini,” ujar Ina

Sumber: BeritaSatu.com

 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama