Foto: Polisi Israel serang warga Palestina pada 21 Mei 2021 lalu (AFP/AHMAD GHARABLI) |
Sebagaimana diketahui, bentrokan terjadi di Masjid
Al-Aqsa selama bulan suci Ramadhan membuat kelompok Hamas, menuntut pasukan Israel
mengosongkan kompleks tersebut pada Senin (10/5).
Hamas kemudian
menembakkan roket ke Yerusalem ketika tenggat waktu berakhir. Israel kemudian
memulai kampanye udara besar-besaran yang menargetkan Hamas dan kelompok
bersenjata lainnya di Gaza.
Gencatan senjata untuk mengakhiri permusuhan di Gaza
tampaknya akan diadakan pada hari Jumat (21/5).
Dunia Sambut
Baik Gencatan Senjata
Negara-negara kekuatan dunia pun menyambut baik
gencatan senjata yang disepakati oleh Israel dan Hamas ini. Mereka juga
mendorong agar solusi politik jangka panjang bisa tercapai untuk konflik
berkelanjutan di Timur Tengah.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (22/5/2021), Paus
Fransiskus memuji gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang berlaku sejak
Jumat (21/5) dini hari. Dia juga meminta gereja-gereja Katolik sedunia untuk
mendoakan perdamaian di Timur Tengah.
"Saya berterima kasih kepada Tuhan untuk
keputusan penghentian konflik bersenjata dan aksi kekerasan, dan saya mendoakan
terwujudnya dialog dan perdamaian," demikian pernyataan pemimpin umat
Katolik sedunia menanggapi gencatan senjata itu.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyebut
gencatan senjata menandai 'kesempatan murni' untuk perdamaian usai terjadi
pertempuran.
"Saya meyakini kita memiliki kesempatan murni
untuk mencapai kemajuan dan saya berkomitmen untuk mengupayakan itu," ucap
Biden di Gedung Putih, sembari menyoroti peran Mesir sebagai mediator.
Otoritas China dalam tanggapannya menyatakan
menyambut baik gencatan senjata itu dan menyatakan komunitas internasional
sekarang perlu 'mengulurkan tangan untuk membantu' kawasan tersebut. Disebutkan
juga bahwa China akan berkomitmen memberikan bantuan darurat US$ 1 juta dan
bantuan untuk upaya pemulihan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bagi Palestina
sebesar US$ 1 juta.
"Komunitas internasional harus mendorong
dilanjutkannya perundingan damai antara Palestina dan Israel, dan mencapai
solusi komprehensif, adil dan abadi untuk isu Palestina yang didasarkan atas
solusi dua negara," sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao
Lijian.
Otoritas Rusia dalam tanggapannya menyatakan bahwa
meskipun Rusia puas dengan gencatan senjata yang disepakati Israel-Hamas,
dinilai masih ada lebih banyak hal yang harus dilakukan.
"Ini merupakan langkah penting tapi masih tidak
cukup," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.
"Untuk menghindari berlanjutnya kekerasan, kita harus menggandakan upaya
internasional dan regional dalam meluncurkan kembali perundingan politik
langsung antara Israel dan Palestina," imbuhnya.
Israel Serang
Palestina Lagi
Bentrokan kembali terjadi antara polisi Israel dan
warga Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem. Padahal gencatan senjata
baru disepakati.
Seperti dilansir AFP, Jumat (21/5/2021), juru
bicara polisi Israel Micky Rosenfeld mengatakan kerusuhan pecah di lapangan
terbuka Masjid Al-Aqsa yang merupakan situs tersuci ketiga Islam dan juga
dihormati oleh orang-orang Yahudi.
"Ratusan orang melemparkan batu dan bom bensin
ke petugas polisi yang menanggapi di tempat kejadian dan mulai membubarkan para
perusuh," kata Rosenfeld dalam sebuah pernyataan.
"Satuan polisi ada di tempat kejadian,"
tambahnya.
Wartawan AFP mengatakan bentrokan saat itu
sedang berlangsung. Polisi telah menembakkan peluru karet dan menggunakan
granat kejut di lokasi tersebut.