Ilustrasi Sekte Digambara di India. Foto: Shutterstock |
Salah satu sekte atau kelompok keagamaan yang
memiliki ritual aneh adalah Digambara di India. Digambar atau Digambara
merupakan sebuah sekte utama Jainisme di India. Dalam sebuah ajaran kelompok
agama Jain ini, para anggota sekte diwajibkan telanjang dalam kehidupan
sehari-hari.
Meskipun tak memakai busana di mana pun mereka
berada, sekte pemuja Dewa Mahavira ini tidak menganggap diri mereka bugil.
Mereka mengaku mengenakan pakaian alam. Biksu senior Digambara biasanya
telanjang atau mengalungi sehelai kain putih.
Hal itu lantaran mereka percaya bahwa tubuh mereka
adalah bagian dari alam. Kelompok agama Jain ini percaya, jika berpakaian
mereka telah melanggar apa yang diajarkan Mahavira.
Ilustrasi Sekte Digambara di India. Foto: Shutterstock |
Kaum Digambara meyakini praktik ini merupakan
perbuatan menolak tuntutan tubuh. Kaum asketis Digambara biasanya hanya
mempunyai dua harta benda yang melindungi manusia, yakni bulu merak dan buah
kendi minuman.
Dilansir Britanica, menurut sejarah Digambara yang
tertuang pada tulisan pada abad ke-10 M, sekte itu terbentuk pada abad ke-4 SM
setelah para biksu Jain bermigrasi ke Selatan dari Sungai Gangga ke Karnataka.
Hal tersebut terjadi sebagai aksi protes kelaparan luar biasa selama
pemerintahan Chandragupta Maurya.
Kala itu, Bhadrabahu, pemimpin para imigran,
bersikeras untuk melestarikan ritual telanjang yang digaungkan oleh Mahavira,
Jain Tirthankaras yang terakhir. Meski begitu, Sthulabhadra, pemimpin para
bhikkhu yang tinggal di utara, mengizinkan penggunaan pakaian putih sebagai
pengganti ritual telanjang tersebut.
Pada abad ke-5 hingga abad ke-14, sekte Digambara
menjadi kelompok agama paling berjaya di India. Namun, seiring berkembangnya
agama Hindu Shaivisme dan Vaishnavisme, ajaran agama Jain ini kian dilupakan.
Memiliki lebih dari 1 juta penganut, termasuk 120
pertapa, sekte ini tersebar di Maharashtra selatan, Karnataka, dan Rajasthan.