Adapun terbentuknya GoTo tak menghilangkan identitas
baik Gojek maupun Tokopedia
yang masing-masing tetap menjadi entitas yang berdiri sendiri. Adapun dalam
pembentukan GoTo, salah satu yang berperan adalah CEO Tokopedia, William
Tanuwijaya, disamping tiga sosok lainnya seperti Andre Soelistiyo dari Gojek
sebagai CEO GoTo, Patrick Cao dari Tokopedia sebagai Presiden GoTo, dan Kevin
Aluwi tetap sebagai CEO Gojek.
Melalui merger ini, baik Gojek maupun Tokopedia akan
meningkatkan pertumbuhannya bersama-sama. William Tanuwijaya bersama
Tokopedia sebagai salah satu bagian dari merger ini juga akan semakin ikut
bertumbuh bersama GoTo setelah sebelumnya memang sudah memiliki nama besar.
Tokopedia terbilang sebagai salah satu e-commerce
ternama di Indonesia. Mereka menjadi lapak besar di dunia maya yang menyediakan
berbagai macam barang, dengan penjual yang datang dari berbagai penjuru
Indonesia. Selain memiliki interface yang nyaman, Tokopedia juga terkenal
sering melakukan terobosan dalam promosi produknya.
Adapun jauh sebelum sukses bersama Tokopedia,
William Tanuwijaya telah melalui perjalanan cukup panjang. Bahkan, Pria
kelahiran Pematang Siantar, 11 November 1981 tersebut memulai kariernya sebagai
penjaga warnet. Berasal dari keluarga dengan ekonomi yang pas-pasan membuat
William harus berfikir untuk mendapatkan tambahan uang.
Meski begitu, Pekerjaanya tersebut banyak
mendatangkan keuntungan. Ia dapat mengakses internet secara gratis setiap hari.
Keuntungan inilah dimanfaatkan William untuk mengembangkan kemampuannya dalam
dunia digital, khususnya internet.
Selepas lulus dari Universitas Bina Nusantara pada
2003, William sempat bekerja pada perusaahan teknologi seperti Google,
Facebook, Telkom Sigma, Bolehnet, dan Indocom Mediatama. Selama bekerja di
sejumlah perusahaan teknologi tersebutlah, terlintas ide bisnis berbasis
internet.
Akhirnya pada 2007, ia mendirikan Tokopedia dengan
menggaet kawannya, Leontinus Alpha Edison. Pada dua tahun pertama berdiri, ia
dan Tokopedia berulangkali diremehkan. Usahanya mendekati para investor untuk
menambal kekurangan modal berkali-kali ditolak. Ia bahkan harus berusaha
mendanai sendiri usahanya tersebut.
Hingga pada 6 Februari 2009, William akhrinya
memperoleh investor yang mempercayainya dan bersedia berinvestasi di Tokopedia.
Pada 17 Agustus 2009, Tokopedia resmi diluncurkan ke publik. Sejak saat itulah
pertumbuhan Tokopedia dimulai, banyak investor yang datang untuk berinvestasi.
Bahkan pada 2014, ia mendapatkan dana USD 100 juta atau setara Rp 1,42 triliun
(kurs Rp 14.000) dari Softbank Internet dan Sequoia Captial.
Menurut data iPrice, Tokopedia sudah dikunjungi
sebanyak lebih dari 140 juta pengguna tiap bulannya. Nilai total transaksi
Tokopedia pada saat itu juga mencapai Rp18 triliun per Mei 2019, itupun hanya
dihitung dari pengguna Indonesia.
Hingga pada 2017, Tokopedia berhasil menjadi sebuah
perusahaan start up dengan status unicorn dengan valuasi mencapai USD 1 miliar
atau sekitar Rp 14 triliun. William sendiri berhasil menduduki peringkat ke-148
orang terkaya di Indonesia versi Majalah Globe 2018 dengan meraup kekayaan
mencapai USD 130 juta atau setara 1,8 triliun per 2018.
Setelah perjalanan panjang dan penuh lika liku,
Tokopedia kini menjadi perusahaan teknologi raksasa. Selain menjadi salah satu marketplace
terbesar di Indonesia, Tokopedia bersama William juga berhasil menyabet
berbagai penghargaan baik dalam tingkat nasional atau internasional atas sepak
terjangnya.
William yang awalnya hanya dihinggapi kegagalan
akhirnya berhasil come back dengan kesuksesan Tokopedia. Ia bahkan sampai
dijuluki "Game Changer" oleh Majalah Forbes Indonesia pada Januari
2020. Hal ini merupakan wujud dari perjuangan pantang menyerahnya menghadapi
banyak kegagalan demi sebuah kesuksesan.
Kini, Tokopedia juga akan semakin melebarkan
sayapnya dengan membentuk Grup GoTo bersama Gojek. Adapun GoTo saat ini sudah
memiliki lebih dari 2 juta pengemudi terdaftar serta mitra dagang mancapi 11
juta per Desember 2020. Sementara untuk penggunan aktif bulanannya sudah
mencapai 100 juta orang dengan total nilai transaksi gabungan bruto lebih dari
Rp 319 triliun hingga akhir 2020. *** kumparan.com