Perjalanan William Tanuwijaya dari Penjaga Warnet Jadi Bos Tokopedia

Perjalanan William Tanuwijaya dari Penjaga Warnet Jadi Bos Tokopedia


Harga sebuah kesuksesan adalah kerja keras, dedikasi terhadap pekerjaan, dan penentuan apakah kita menang atau kalah, kita telah mengerahkan kemampuan diri kita yang terbaik untuk pekerjaan tersebut - Vince Lombardi.

Setapak rai numbei - - - Sejak kemarin (17/5), kabar mengenai peresmian merger antara Gojek dan Tokopedia dalam membentuk Grup GoTo menjadi trending di Tanah Air. Kedua perusahaan teknologi besar tersebut membentuk GoTo sebagai grup teknologi terbesar di Indonesia yang menjadi ekosistem andalan masyarakat dengan menyediakan berbagai solusi untuk menjalani keseharian ('go to' ecosystem for daily life).

 

Adapun terbentuknya GoTo tak menghilangkan identitas baik Gojek maupun Tokopedia yang masing-masing tetap menjadi entitas yang berdiri sendiri. Adapun dalam pembentukan GoTo, salah satu yang berperan adalah CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, disamping tiga sosok lainnya seperti Andre Soelistiyo dari Gojek sebagai CEO GoTo, Patrick Cao dari Tokopedia sebagai Presiden GoTo, dan Kevin Aluwi tetap sebagai CEO Gojek.

 


Melalui merger ini, baik Gojek maupun Tokopedia akan meningkatkan pertumbuhannya bersama-sama. William Tanuwijaya bersama Tokopedia sebagai salah satu bagian dari merger ini juga akan semakin ikut bertumbuh bersama GoTo setelah sebelumnya memang sudah memiliki nama besar.

 

Tokopedia terbilang sebagai salah satu e-commerce ternama di Indonesia. Mereka menjadi lapak besar di dunia maya yang menyediakan berbagai macam barang, dengan penjual yang datang dari berbagai penjuru Indonesia. Selain memiliki interface yang nyaman, Tokopedia juga terkenal sering melakukan terobosan dalam promosi produknya.

 

Adapun jauh sebelum sukses bersama Tokopedia, William Tanuwijaya telah melalui perjalanan cukup panjang. Bahkan, Pria kelahiran Pematang Siantar, 11 November 1981 tersebut memulai kariernya sebagai penjaga warnet. Berasal dari keluarga dengan ekonomi yang pas-pasan membuat William harus berfikir untuk mendapatkan tambahan uang.

 

Meski begitu, Pekerjaanya tersebut banyak mendatangkan keuntungan. Ia dapat mengakses internet secara gratis setiap hari. Keuntungan inilah dimanfaatkan William untuk mengembangkan kemampuannya dalam dunia digital, khususnya internet.

 

Selepas lulus dari Universitas Bina Nusantara pada 2003, William sempat bekerja pada perusaahan teknologi seperti Google, Facebook, Telkom Sigma, Bolehnet, dan Indocom Mediatama. Selama bekerja di sejumlah perusahaan teknologi tersebutlah, terlintas ide bisnis berbasis internet.

 

Akhirnya pada 2007, ia mendirikan Tokopedia dengan menggaet kawannya, Leontinus Alpha Edison. Pada dua tahun pertama berdiri, ia dan Tokopedia berulangkali diremehkan. Usahanya mendekati para investor untuk menambal kekurangan modal berkali-kali ditolak. Ia bahkan harus berusaha mendanai sendiri usahanya tersebut.

 

Hingga pada 6 Februari 2009, William akhrinya memperoleh investor yang mempercayainya dan bersedia berinvestasi di Tokopedia. Pada 17 Agustus 2009, Tokopedia resmi diluncurkan ke publik. Sejak saat itulah pertumbuhan Tokopedia dimulai, banyak investor yang datang untuk berinvestasi. Bahkan pada 2014, ia mendapatkan dana USD 100 juta atau setara Rp 1,42 triliun (kurs Rp 14.000) dari Softbank Internet dan Sequoia Captial.

 

Menurut data iPrice, Tokopedia sudah dikunjungi sebanyak lebih dari 140 juta pengguna tiap bulannya. Nilai total transaksi Tokopedia pada saat itu juga mencapai Rp18 triliun per Mei 2019, itupun hanya dihitung dari pengguna Indonesia.

 

Hingga pada 2017, Tokopedia berhasil menjadi sebuah perusahaan start up dengan status unicorn dengan valuasi mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. William sendiri berhasil menduduki peringkat ke-148 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Globe 2018 dengan meraup kekayaan mencapai USD 130 juta atau setara 1,8 triliun per 2018.

 

Setelah perjalanan panjang dan penuh lika liku, Tokopedia kini menjadi perusahaan teknologi raksasa. Selain menjadi salah satu marketplace terbesar di Indonesia, Tokopedia bersama William juga berhasil menyabet berbagai penghargaan baik dalam tingkat nasional atau internasional atas sepak terjangnya.

William yang awalnya hanya dihinggapi kegagalan akhirnya berhasil come back dengan kesuksesan Tokopedia. Ia bahkan sampai dijuluki "Game Changer" oleh Majalah Forbes Indonesia pada Januari 2020. Hal ini merupakan wujud dari perjuangan pantang menyerahnya menghadapi banyak kegagalan demi sebuah kesuksesan.

Kini, Tokopedia juga akan semakin melebarkan sayapnya dengan membentuk Grup GoTo bersama Gojek. Adapun GoTo saat ini sudah memiliki lebih dari 2 juta pengemudi terdaftar serta mitra dagang mancapi 11 juta per Desember 2020. Sementara untuk penggunan aktif bulanannya sudah mencapai 100 juta orang dengan total nilai transaksi gabungan bruto lebih dari Rp 319 triliun hingga akhir 2020. *** kumparan.com

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama