"Kita mau membangun IKN (Ibu Kota Negara), kita
mau membangun infrastruktur, kita mau nyekolahin orang-orang pinter ke dunia,
mau nambah dosen-dosen yang hebat, itu adalah dari kita sendiri. Sebagian dari
utang yang nanti kita bayar lagi," ujar Sri Mulyani dalam Penandatanganan
Prasasti Penanda Aset (SBSN), Rabu (5/1).
Sri Mulyani menegaskan pengelolaan utang harus
dilakukan secara baik. Misalnya dalam pembangunan ibu kota baru,
perencanaannya harus matang sehingga utang
negara yang sebagian digunakan terkelola dengan benar. Sehingga di masa depan,
pemerintah akan dapat melunasi utang-utang tersebut.
"Kalau belanjanya bagus, jadi infrastruktur
yang bagus, jadi SDM yang berkualitas, ya pasti bisa bayar lagi utangnya.
Termasuk SBSN ini pasti bisa kita bayar Insyaallah kembali dengan aman. Itulah
perencanaan keuangan negara," ujarnya.
Untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai anggaran
yang dibutuhkan, Sri Mulyani pun berencana mengunjungi lokasi IKN secara langsung. Bendahara negara
tersebut direncanakan bakal meninjau langsung lokasi IKN didampingi Menteri
PUPR Basuki Hadimuljono.
Desain istana kepresidenan di ibu kota baru karya Nyoman Nuarta, yang sudah disetujui Presiden Jokowi Foto: Dok. Nyoman Nuarta
"Besok saya sama Pak Basuki (Menteri PUPR) akan
melihat jalan, karena sebagai menteri keuangan sering ditanyai sudah membahas
UU IKN tapi saya enggak pernah melihat itu lokasinya di mana sih. Bener enggak
sih ada tanahnya? Jadi besok saya akan lihat lokasi tersebut bersama dengan Pak
Basuki," ujar Sri Mulyani dalam Penandatanganan Prasasti Penanda Aset
(SBSN), Rabu (5/1).
Menurut Sri Mulyani, dengan mengunjungi lokasinya
secara langsung, ia akan bisa memprediksi kebutuhan anggaran untuk pembangunan
IKN. Dengan demikian, proses pembangunan IKN nanti bisa direncanakan hingga
dieksekusi dengan baik.
"Jadi saya bisa membayangkan nanti kebutuhan
anggarannya seperti apa, tingkat kesulitannya seperti apa. Sehingga kita
berharap makin sinkron dalam mendesain, merancang dan mengeksekusi sebuah
cita-cita besar yaitu memindahkan IKN di Kalimantan," ujarnya.