Ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko
Widodo (Jokowi) saat meninjau renovasi Masjid Istiqlal pada Februari 2020 lalu
sebagai ikon kebhinekaan.
"Ada usulan untuk membuat terowongan dari
Masjid Istiqlal ke Gereja Katedral, sudah saya setujui. Sehingga ini menjadi
sebuah terowongan silaturahmi. Terowongan bawah tanah, sehingga tidak
menyeberang jalan," kata Jokowi kala itu.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan,
penghubung antara dua rumah ibadah ini bisa saja menggunakan jembatan
penyeberangan.
Tapi karena faktor keamanan dan keselamatan, desain
yang dipilih adalah terowongan bawah tanah.
Proyek terowongan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. (dok:PUPR) |
"Ada alternatif sebetulnya bisa jembatan
penyeberangan, tapi kan terlalu curam, atau dengan yang lain, kita pilih
terowongan yang lebih aman," ujar Menteri Basuki pada Rabu (3/3/2021).
Lingkup pekerjaan Terowongan Silaturahmi meliputi
pekerjaan arsitektur, struktur, MEP dan landscape dengan progres saat ini
mencapai 20,89 persen. Pekerjaan dengan anggaran Rp 37,3 miliar ini dimulai
pada 15 Desember 2020 dan ditargetkan selesai pada 13 Juni 2021.
Konstruksi dikerjakan oleh PT Waskita Karya, manajemen
konstruksi PT Virama Karya dan perencana PT Yodya Karya.
Di samping sebagai ikon kebhinekaan, pembangunan
terowongan ini berfungsi memudahkan akses jamaah antar bangunan rumah ibadah
untuk memenuhi kebutuhan ruang parkir tanpa mengganggu arus lalu lintas saat
ini.
Lihat Juga:
Ini Alasan Paus Fransiskus Bertandang ke Irak
Joe Biden: Iman adalah Tempat Berpaling dari Kegelapan
Mencintai Harus Berlandaskan Iman, Bukan Hanya Soal Nyaman
Rayakan Misa dengan Pandeta, Seorang Pastor dicobot Jabatannya dari Pastor Paroki
Terowongan Silaturahmi dibangun dengan panjang 33,8
meter, tinggi 3 meter, lebar 4,5 meter dengan total luas terowongan 339,97
m2.
Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja
Katedral yakni 32 m hal ini guna memastikan keamanan struktur Katedral.
Sementara jarak terdekat terowongan dengan gerbang Masjid Istiqlal adalah 16 m.
Arsitektur terowongan ini dibangun dengan gaya
modern di mana eksteriornya menggunakan material transparan, sehingga
kecantikan desain Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang merupakan bangunan
cagar budaya tidak terhalang.
Sementara untuk interiornya dilengkapi dengan konsep
desain pilar berulang yang menggunakan material marmer serta dilengkapi dengan
railing sebagai simbol jabat tangan.
Selain tangga, terowongan ini juga dilengkapi dengan
ramp/lift/difabel lift untuk menunjang fungsi sebagai bangunan publik.
Terowongan Silaturahmi juga akan dihiasi dengan
galeri diorama yang menceritakan hubungan toleransi antar umat beragama di
Indonesia.
Bentuk diorama ini akan tampil dalam bentuk relief
maupun media elektronik (digital), dimana konten digitalnya dapat disesuaikan
dengan tema yang ingin diangkat.
Pada masing-masing pintu masuk, pengunjung juga akan
diperlihatkan kutipan mengenai pentingnya silaturahmi baik dari sisi agama
Islam maupun Katolik.
Sebelumnya, Kementerian PUPR telah menyelesaikan
renovasi Masjid Istiqlal yang telah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 7
Januari 2021 lalu.*
***
Referensi Berita:
https://www.ikatolik.net/2021/03/proyek-terowongan-penghubung-masjid-istiqlal-dan-gereja-katedral-sudah-20-persen.html