Yang Mahal Sesungguhnya Bukan Biaya Hidup, tapi Gaya Hidup

Yang Mahal Sesungguhnya Bukan Biaya Hidup, tapi Gaya Hidup



 Tahukan artinya kalau biaya hidup itu murah, biaya pamer itu mahal?

Berapa biaya yang kita keluarkan untuk hidup? Biaya yang dimaksud adalah kubutuhan pokok kita untuk bisa hidup. Udara, air, tanah, dan api, merupakan empat pokok unsur dalam kehidupan. Dan keempatnya bisa kita dapatkan dengan murah, atau bahkan gratis. Jika kita pikirkan benar-benar, sesungguhnya hidup itu sangat murah karena sudah disediakan oleh Allah untuk kita. Kita bebas menggunakannya tanpa harus membalas-Nya. Hal ini karena Allah bertanggung jawab atas .ipa yang telah la ciptakan.

Lalu bagaimana dengan orang yang bekerja untuk memperkaya diri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya? Sumber utamanya terletak pada penafsiran hidup, bahwa hidup itu harus begini, harus begitu, mengikuti tren dan lain sebagainya. Tafsir yang demikian membuat hidup menjadi mahal sehingga kita merasa harus memenuhi segala tafsir itu.Kamu mau pas-pasin pendapatan biar cukup buat biaya hidup? Bisa, malahan bisa sisa buat ditabung, asalkan kamu mau mengatur keuangan. Prioritaskan pengeluaranmu dan lakukan budgeting yang ketat. Pasti cukup buat biaya hidup.

Tapi, kalau kamu mau buat pamer, belanja barang yang bukan benar-benar keperluan, hanya berdasarkan keinginan, yah pendapatanmu ngga bakalan cukuplah. Pasti minus terus.

Lebih baik uangnya ditabung aja, diinvestasikan atau buat bangun bisnis. Setelah kamu kaya raya, udah crazy rich, baru deh beli barang-barang yang kamu inginkan. Itupun ngga boleh asal beli lho. Kamu tetap aja perlu mengatur keuangan agar ngga kebablasan. Orang kaya itu justru pintar mengatur uang, makanya bisa kaya.

Jadi, buat sekarang, prioritaskan kebutuhan utama dulu. Barang-barang mahal yang hanya buat memuaskan nafsu keinginan, jangan disentuh dulu. 

Yang Mahal Sesungguhnya adalah Gaya Hidup

Seperti kata peribahasa "Di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung" Yang secara bebas dapat diterjemahkan: "Di mana kita berada, hendaknya menghormati tradisi dan aturan yang berlaku di negeri orang." Tapi bukan berarti harus mengikuti gaya hidup orang lain.

Berapa biaya yang kita keluarkan untuk hidup? Biaya yang dimaksud adalah kubutuhan pokok kita untuk bisa hidup. Udara, air, tanah, dan api, merupakan empat pokok unsur dalam kehidupan. Dan keempatnya bisa kita dapatkan dengan murah, atau bahkan gratis. Jika kita pikirkan benar-benar, sesungguhnya hidup itu sangat murah karena sudah disediakan oleh Allah untuk kita. Kita bebas menggunakannya tanpa harus membalas-Nya. Hal ini karena Allah bertanggung jawab atas .ipa yang telah la ciptakan.

Lalu bagaimana dengan orang yang bekerja untuk memperkaya diri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya? Sumber utamanya terletak pada penafsiran hidup, bahwa hidup itu harus begini, harus begitu, mengikuti tren dan lain sebagainya. Tafsir yang demikian membuat hidup menjadi mahal sehingga kita merasa harus memenuhi segala tafsir itu.

Misalnya seorang perempuan, untuk bisa tampil cantik ia harus fashionable, menggunakan makeup tertentu dan lain sebagainya. Atau, ukur- an seseorang bahagia itu karena sering liburan ke berbagai tempat, nong- krong di mal dan lain sebagainya. Inilah tafsir yang membuat hidup kita semakin mahal. Terutama lagi soal gaya hidup yang tidak ada habisnya jika kita mengikutinya.

Manusia senantiasa mengalami perkembangan karena dibekali dengan dayapikir. Berbeda dengan makhluk selain manusia, selalu stagnan dan tidak berkembang sama sekali. Apakah harimau tak lagi berburu, ia bisa ke restoran yang menyediakan khusus daging zebra? Tentu saja tidak ada. Inilah yang membedakan kita dengan hewan. Namun di sinilah pula kita akan merasa hidup begitu mahal dan sulit dipenuhi.

Hal ini tidak lepas karena sifat dasar manusia yang kerap merasa kurang. Kita mendapatkan pakaian dengan jenis A, lalu ketika teman atau tetangga kita memakai jenis dan model B, kita menginginkannya. Kita pun berusaha untuk memenuhi keinginan itu, maka kita berusaha untuk mendapatkan uang untuk membayarnya.

Dari deskripsi di atas, kita mengetahui bahwa ada “kebagiaan” yang mencoba dikejar. Ketika kita mendapatkan model pakaian B kita dapat- kan, maka kita merasa bahagia. Begitulah seterusnya, kita akan menge- jar kebahagiaan lainnya yang juga dikejar orang lain. Misalnya sekarang sedang tren orang piknik atau liburan atau pergi ke suatu tempat, apakah kita juga tak ingin melakukannya?

Tentu saja kita sangat ingin, atau bahkan kita telah melakukannya. Untuk apa kalau bukan demi mengejar kebahagiaan? Pada akhirnya, kebahagiaan dunia hanya sebuah mitos. Sebab, setelah kita memenuhi kebahagiaan itu, apakah kita tidak akan lagi merasa sedih?

Apa yang kita lalukan dan kita inginkan ini sebenarnya telah ada sejak masa lalu. Entah sudah berapa generasi hidup kita ini. Hal itu menandakan bahwa kita memang mengikuti jejak orang terdahulu, yang barangkali saja dalam bentuk dan tafsirnya yang berbeda. Dari dulu perempuan ingin tampil cantik, namun standar dan tafsir terhadap cantik tak selalu sama.

Orang dahulu tak mengenal makeup, tak mengenal operasi, namun karena makeup dan operasi kecantikan menjadi salah dua standar seo- rang perempuan bisa memenuhi standar tersebut. Padahal ada atau ti- daknya standar itu, seorang perempuan tetaplah memiliki jodohnya.

Gaya hidup dan biaya hidup sekilas terdengar sama padahal memiliki arti yang sangat jauh berbeda. Biayahidup adalah kebutuhan yang bisa dibilang sangat penting dan harus dipenuhi saat ini atau bisa juga kebutuhan mendesak, seperti makan, kesehatan, pakaian, tempat tinggal dan kendaraan.

Meskipun dibilang demikian, biaya hidup dipilih berdasarkan kebutuhan dan fungsinya, seperti rumah berfungsi sebagai tempat tinggal. Ya, tempat tinggal yang cukup untuk bernaung, kendaraan yang cukup untuk mengantarkan kita kemanapun kita ingin pergi.

Berbeda dengan biaya hidup, gaya hidup adalah kebutuhan yang tidak mendesak dan hanya diperuntukkan untuk orang yang memiliki penghasilan lebih. Seperti rumah mewah yang memiliki tingkat 2 meskipun hanya diisi oleh 3 orang, dan mobil mewah meskipun hanya untuk seorang diri saja.

Jika kita pikirkan dengan seksama, sebenarnya biaya hidup kita sangat murah sekali, karena hanya mencukupi kebutuhan kita tanpa muluk-muluk memilih barang yang mahal untuk gaya hidup yang mewah.

Gaya hidup harus disesuaikan dengan penghasilan kita agar tidak berdampak buruk untuk ke depannya. Oleh karena itu, kita harus lebih cermat dalam memilih kehidupan. Yang harus diutamakan tetaplah biaya hidup terlebih dahulu.

Pentingnya Disiplin Alokasi Aset      

Sembilan orang terkaya dan berkuasa di dunia pada saat itu mengadakan pertemuan di Hotel Edgewater Beach di Chicago pada tahun 1932.

Charles Schwab: Pemimpin Perusahaan Baja Terbesar
Samuel Insull: Presiden Perusahaan Jasa Public Terbesar Di Dunia
Howard Hopson: Pemimpin Perusahaan Gas Terbesar
Leon Frazier: Presiden Bank of International Settlements
Ivar Kreuger: Presiden International Match Co.
Richrad Whitney: Presiden New York Stock Exchange
Albert Fall: Anggota Kabinet Presiden Harding
Arthur Cotton: Spekulator Saham Terbesar
Jesse Livermore: Spekulator Saham Terbesar

Waktu berlalu. Dua puluh lima tahun setelah pertemuan mereka, fakta mengejutkan dan menyedihkan terjadi kepada mereka.

Charles Schwab: Meninggal tanpa uang sepersen pun setelah hidup selama 5 tahun dengan uang pinjaman.
Samuel Insull: Meninggal tanpa uang di tanah asing.
Howard Hopson: Sakit jiwa
Leon Frazier: Mati bunuh diri
Ivar Kreuger: Meninggal tanpa uang
Richrad Whitney: Baru bebas dari penjara
Albert Fall: Baru bebas dari penjara
Arthur Cotton: Meninggal tanpa uang
Jesse Livermore: Mati bunuh diri

 

Lihat Juga:

Hidup Sederhana, Hidup Sesuai Kebutuhan Bukan Hidup Melarat

Telaah Singkat Atas Alam Pikiran Orang Numbei, Kabupaten Malaka

Filosofi Jagung Bagi Kehidupan Manusia

Wajah Cinta Dalam Kesederhanaan


Menikmati Makan Enak Tidak Mesti ke Restoran


Benar kata orang, kebahagiaan itu sungguh sederhana misalnya menikmati makanan enak khas rumahan yang tak pernah hilang ditelan jaman. Apalagi menjadi anak perantauan yang jauh dari rumah orang tua, bekerja seharian tak sempat untuk menikmati masakan rumah.

Makanan sesederhana apapun jika disantap bersama-sama (apalagi bersama keluarga tercinta) akan terasa jauh lebih nikmat. Sebaliknya, makanan seistimewa apapun kalau kita memakannya sendirian, akan berkurang kenikmatannya. Saya teringat setiap kali berkunjung ke rumah simbah di Gunung Kidul, Yogyakarta, selalu dihidangkan masakan khas desa : sayur lombok hijau, tempe, tahu, dan rempeyek teri. Terus terang saja saya kurang begitu berselera dengan menu khas desa tersebut. Kurang menarik bagi saya. Akan tetapi ketika kami menyantapnya bersama-sama, di sinilah rahasia kenikmatannya. Dengan nasi hangat yang pulen, kami pun menyantapnya dengan begitu lahap. Kebersamaan inilah yang membawa kenikmatan tersendiri.

Makan adalah saat di mana kita menerima berkat dari Tuhan. Berkat itulah yang menghidupi kita. Dengan makan bersama keluarga, kita diingatkan akan adanya sebuah pemeliharaan yang senantiasa ada dari Sang Pencipta di tengah-tengah keluarga kita. Jadi makan bersama keluarga itu bukan hanya sebuah sarana menjalin komunikasi horisontal, tetapi lebih dari itu, kita diingatkan akan komunikasi vertikal antara manusia dengan Sang Pencipta.

Alangkah indahnya apabila makan bersama ini menjadi sebuah tradisi keluarga kita. Banyak sekali nilai-nilai moral yang terkandung dari makan bersama keluarga. Bukan masalah apa yang kita makan, tetapi yang lebih penting dari itu adalah bagaimana kita membangun ikatan mesra dengan anggota keluarga kita dan mengecap betapa luar biasanya pemeliharaan Tuhan Sang Pencipta Semesta. Dengan makan bersama kita akan merasakan kehadiran surga yang sederhana. Apa yang ada ya itulah yang harus disyukuri. Dengan makan bersama pulalah konflik bisa terselesaikan. Hubungan yang retak bisa terpulihkan. Ketika kita mengambil nasi dari tempat yang sama, tak ada lagi beda antara kita. Kita akan mengecap rasa yang sama, kita akan menikmati berkat yang sama.

Sudahkah surga yang sederhana itu hadir di rumah kita? Sudahkah surga yang sederhana itu hadir di tegah masyarakat kita?

Rumah Sederhana Itu Bahagia




Kebahagiaan merupakan salah satu tujuan setiap manusia dalam menjalani roda kehidupan. Siapapun, mungkin termasuk kamu akan berjuang dan berusaha keras untuk memperoleh kebahagiaan.

Namanya juga hidup, tidak melulu bisa mendapatkan apa yang diinginkan. Kadang bukan bahagia yang dirasakan, tapi justru sebaliknya. Kecewa, sedih, marah yang menghinggapi karena sebab-sebab tertentu.

Rasa bahagia bukan bergantung pada orang lain. Namun bergantung pada diri sendiri. Setiap individu dapat menciptakan rasa bahagia mereka sendiri. Bahagia bukan cuma persoalan materi, lebih dari itu. Bahagia bisa saja disebabkan oleh hal-hal sederhana yang sudah kamu lakukan. 

Banyak orang mengatakan bahwa rumah bukan sekedar tempat tetapi juga meliputi perasaan di dalamnya. Perasaan-perasaan sederhana seperti rasa lega ketika memasuki pintu rumah, tempat dimana keluarga tersayang tinggal bersama, dan juga tempat dimana Anda merasakan kedamaian.

Jika setiap berada di rumah Anda kurang merasa bahagia maka berarti ada yang salah dengan rumah Anda. Untuk memperbaikinya,  simak tips dari daringtolivefully.com berikut ini agar menjadi lebih bahagia di rumah.

Rapikan selalu rumah Anda

Rumah dengan barang yang berserakan akan memberikan perasaan yang tertekan. Kondisi tersebut memberikan stimulus berlebih dan memberikan sinyal kepada otak bahwa ada pekerjaan yang belum selesai.

Hal ini akan menimbulkan rasa cemas dan juga perasaan bersalah. Jadi selalu rapikan rumah dan letakkan barang-barang di tempatnya agar Anda menjadi orang yang lebih bahagia.

Pasang benda yang membangkitkan memori bahagia

Letakkan benda-benda yang dapat membangkitkan kenangan yang bahagia seperti foto masa kecil, foto pernikahan, dan foto liburan. Setiap Anda melihat foto-foto tersebut maka akan memunculkan percikan rasa bahagia ketika mengingat kembali memori tersebut.

Miliki perabotan rumah yang dapat digunakan seluruh anggota keluarga

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, agar menjadi lebih bahagia di rumah Anda membutuhkan sebuah memori bahagia. Ubah ruang keluarga menjadi ruang untuk bermain bersama keluarga.

Beli perabotan seperti meja ping pong, siapkan juga beberapa papan permainan di meja yang bisa dimainkan di akhir pekan. Anda juga bisa menyulap ruang televisi menjadi seperti menonton di bioskop dengan mengganti sofa yang lebih besar dan menambah sebuah home theater.

Isi rumah dengan tanaman

Banyak penelitian yang mengatakan bahwa membawa tanaman ke dalam rumah dapat menurunkan kadar stres, membersihkan udara, menjaga kesehatan sehingga dapat meningkatkan rasa bahagia. Pilih tanaman yang cocok diletakkan di dalam ruangan serta tidak membutuhkan banyak perawatan.

Berikan sambutan yang hangat di rumah

Seperti yang pernah dituliskan oleh Gretchen Rubin, penulis buku “Happier at Home : Kiss More, Jump More, Abandon Self-Control, and My Other Experiments in Everyday Life”, salah satu cara adalah dengan membuat setiap anggota keluarga harus merasa disambut setiap mereka masuk atau keluar rumah.

Hal kecil seperti ini dapat meningkatkan kehangatan di rumah sehingga anggota keluarga menjadi lebih bahagia.

Jadikan kamar tidur tempat yang paling nyaman

Kecukupan tidur selalu dikaitkan dengan kebahagiaan, penelitian di Amerika menunjukkan bahwa orang yang memiliki tidur yang cukup lebih sehat daripada yang kurang tidur. Di kamar tidur, gunakan kasur berkualitas tinggi. Tutup sumber suara di dalam kamar agar Anda bisa beristirahat lebih nyaman.

 Selalu Bersyukur Jadi Kunci Hidup Bahagia

Dengan banyak bersyukur atas pemberian Tuhan dalam bentuk apapun, seperti nikmat iman, nikmat sehat, rezeki berupa materi, keluarga yang harmonis dapat memunculkan rasa nyaman dan bahagia.

Ikhlas terhadap apa yang sudah terjadi di masa lalu, menerima kekurangan diri sendiri, memaafkan orang lain yang berbuah zalim kepadamu akan membuat hidupmu penuh arti, bahagia, dan terhindar dari stres.

 

 

 

Inspirasi Sore Menikmati Senja dalam irama secangkir kopi

Trans Harekakae, Blok C2-Kabupaten Malaka

Jumat, 02 April 2021

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama